TAMAN, SIDOARJONEWS.id – Kepergian Yusella Agus Stevy (31) atau Chacha Sherly eks personel Trio Macan, meninggalkan luka mendalam bagi keluarga. Anak Sulung dari empat bersaudara ini dikenal sebagai anak mandiri, dan pekerja keras.
Kabar kematian Chacha Sherly dalam kecelakaan beruntun di Tol Semarang-Solo kemarin, membuat keluarga shock. Chacha selama ini dikenal baik, dan ramah. Tidak hanya kepada keluarga melainkan kepada tetangganya.
“Anaknya baik, supel, meski tenar namanya dia enggak memandang sebelah mata. Sama tetangga pun juga begitu,” ungkap Deddy Prayitno, paman Chacha, Selasa, (5/1/2021).
Sejenak, dia mulai mengingat-ingat kenangan terakhirnya bersama almarhumah. Diakui, dia jarang sekali bertemu dengan Chacha lantaran kesibukannya bekerja. Meski demikian, ketika Chacha pulang ke Sidoarjo dia sering menghamipirinya di rumah.
“Kenangannya pas waktu diajak foto bareng, kita pas lagi kumpul-kumpul keluarga. Setelah itu kita keluar dan makan bareng di luar,” kenangnya.
Kenangan itu tiba-tiba pergi begitu saja, tatkala ayah almarhumah memberikan kabar duka tentang kepergian Chacha. Chacha dikabarkan meninggal dalam kecelakaan beruntun di Tol Semarang – Solo KM 428 Kabuoaten Semarang, Jawa Tengah.
Mendapat kabar tersebut, dia pun bergegas mengunjungi rumahnya. Sebab, ayah dan mama chacha hendak berangkat ke Semarang untuk menjemput jenazah anaknya.
Duka mendalam juga dirasakan Bimmas Afi Amrillah (25), adik dari Chacha Sherly. Pria berparas kembar dengan Dimmas Afi Amrillah ini juga merasa kehilangan atas kepergian Chacha. Pertemuannya dua hari yang lalu menjadi pertemuannya yang terakhir untuk selama-lamanya.
“Baru kemarin lusa terakhir ketemu. Setelah itu mbak pulang lagi ke Jakarta,” ucap Bimmas tertunduk lesu.
Selain Bimmas, ada Dimmas, dan Cantikia. Mereka berempat selalu hidup rukun. Kesibukannya di dunia penyanyi tak menjadikan jarak bagi Chacha dan saudara-saudaranya. Bahkan, tak jarang Chacha mengajarkan tentang menjalani hidup.
Ketika bertemu, dia seringkali iseng memanggil Chacha dengan sebutan mbak cantikku. Panggilan khas tersebut hanya dibalas dengan senyuman dari sang kakak. Keseruannya saat berada di rumah sekaan tak bisa dilupakan.
Kini, Chacha sudah menghadap sang ilahi. Hanya do’a-do’a yang bisa menghantarkan kakak pertamanya ke peristirahatan terakhir.
“Semoga mbak tenang disana. Dan segala amalnya bisa diterima di sisi-Nya,” harapnya.(hadi)