KOTA, SIDOARJONEWS.id – Kabupaten Sidoarjo telah ditetapkan sebagai zona merah covid-19 seiring dengan terus bertambahnya jumlah pasien positif Covid-19.
Wabah Covid-19 ini pun melahirkan perspektif yang berbeda dari para seniman di Sidoarjo.
Pelukis Sugeng Prayitno, penggiat budaya yang akrab disapa Ugeng Sembur ini mengatakan virus corona merupakan makhluk Allah juga, seperti virus influenza yang penyebarannya sangat cepat. Ia mengibaratkan bila satu rumah ada yang terkena flu, maka yang sakit akan bergantian.
“Kalau menurut saya virus ini sebenarnya tidak usah terlalu ditakutkan. Yakinlah, Allah menciptakan segala sesuatunya pasti ada maksudnya dan pasti ada hikmahnya. Hal yang terpenting tetap eling lan waspodo. Insyaallah tidak ada apa-apa,” ungkap Cak Ugeng, Rabu (15/4/2020).
Pria yang tinggal di Perumahan Kahuripan Nirwana Village ini menambahkan bahwa pola pikir jangan diarahkan ke hal negatif namun harus dikendalikan ke hal positif.
“Kita terus berdoa pada Allah karena hanya Dia tempat untuk meminta pertolongan,” terang pria berambut gondrong ini.
Saat ini, Cak Ugeng pun masih beraktivitas seperti biasanya. Tetap aktif melukis di rumahnya.
“Sesuai petunjuk yang aku peroleh, Insyaallah pada akhir Bulan Mei, wabah ini akan lewat dan keadaan akan aman kembali. Aku sangat yakin Allah maha segalanya,” imbuhnya.
Hal lain dikatakan Kepala Suku Kampung Seni Perumahan Pondok Mutiara Sidoarjo, Amdo Brada (59). Ia lebih santai menanggapi covid-19.
“Sudah tercatat di atas sana. Lahirku juga matiku. Yang penting tetap berkarya dan bergembira” ujar pelukis beraliran etnik dekoratif yang suka bicara ceplas-ceplos ini.
Meskipun ia mengikuti berita tentang betapa banyaknya korban covid-19 yang terus berjatuhan, Ia mengaku tidak takut. Yang Ia risaukan justru sikap berlebihan dari warga dan juga informasi di media sosial yang beredar begitu cepat dan ganas.
Amdo pun tergerak untuk ‘menetralkan’ netizen lewat status di laman facebooknya. Pada 14 April 2020 Ia mengunggah status ‘Berkumpul kembali saat usia senja…Mengingat kalau kita tak berdaya dan sebentar lagi kita juga akan pulang menuju rumah kita yang abadi. Maka nikmati keindahan hidup ini dengan bersuka cita bersama kawan semua bahwa hidup ini sangatlah indah. Lebih indah dari warna aslinya’. (Satria).