TANGGULANGIN, SIDOARJONEWS.id — Kawasan Edu Wisata di Desa Kalidawir Kecamatan Tanggulangin semakin berkembang pesat. Setelah melaunching Yussar Stable and Riding Club sebagai satu-satunya wisata berkuda di Sidoarjo, kini giliran Yussar Fishing and Play Ground yang diluncurkan.
Edu Wisata yang diinisiasi oleh Zahlul Yussar, Wakil Ketua Komisi D DPRD Sidoarjo bersama Pokdarwis setempat, bahkan sempat viral di media sosial. Lantaran berhasil menyulap lahan rawa-rawa menjadi tempat wisata yang indah.
“Dulu kawasan ini sudah seperti kota mati. Dikelilingi rawa-rawa yang terbengkalai dan sepi. Sehingga potensi ekonominya pun sangat minim. Tapi perlahan-lahan bersama pemuda desa setempat, kami bangun tempat ini menjadi kawasan wisata yang menarik untuk dikunjungi,” ujar Zahlul Yussar pada sidoarjonews.id (8/6).
Yussar Fishing and Play Ground menawarkan wisata edukasi sekaligus kuliner dengan harga terjangkau. Buka setiap hari mulai pukul 15.00 – 22.00 WIB.
Gazebo-gazebo yang dibangun di atas tambak dan dihubungkan dengan jembatan kayu membuat kawasan ini terlihat eksotis. Apalagi, lampu beraneka warna di sepanjang jembatan menambah cantik kala malam hari. Alhasil, banyak warga yang datang untuk berfoto ria.
“Di sini juga ada spot foto yang instagramable. Selain itu, kami juga bekerja sama dengan Dispendik dan petani-petani setempat untuk mengembangkan wisata edukasi bercocok tanam. Jadi nanti pengunjung anak-anak bisa belajar pula cara bercocok tanam di sini,” ujarnya.
Saat ini harga tiket masuk yang dibanderol oleh pengelola sebesar Rp 5.000. Itupun sudah termasuk masker dan segelas minuman. Selain itu, akses jalan juga sudah diperlebar hingga ke area kolam. Sehingga memudahkan masyarakat untuk menjangkaunya.
“Baru seminggu buka, sekarang jumlah pengunjung mencapai 4000 orang tiap harinya,” ujarnya.
Keberadaan Kawasan Edu Wisata ini menjadi angin segar bagi warga desa. Apalagi di masa pandemi, di mana warga mengalami kesulitan ekonomi. Sebab, sejak dibuka, kawasan wisata ini telah mempekerjakan setidaknya 40 warga desa setempat. Keuntungan dari wisata ini juga masuk ke kas desa.
“Karena semangat kami dari awal adalah menghidupkan desa ini menjadi desa wisata. Sehingga berimbas pada peningkatan perekonomian warga desa. Dengan banyaknya pengunjung, desa juga akan semakin ramai. Jualan pun akan semakin ramai,” jelas Zahlul.(Affendra F)