CANDI, SIDOARJONEWS.id–Selama 12 tahun, sejak awal Sekolah Dasar Negeri (SDN) Balongdowo berdiri, setiap tahunnya selalu mengalami kebanjiran. Saat curah hujan meningkat, sudah dapat dipastikan sekolah tersebut turut terendam.
Pantauan Sidoarjonews.id, dilihat dari lokasinya, SDN ini terletak di bawah aliran Sungai Balongdowo. Hal ini juga yang turut menyebabkan seringnya terjadi kebanjiran di kawasan sekolah.
Menurut Kepala Sekolah SDN Balongdowo, Mochammad Khoiri, sudah 12 tahun sekolah tersebut mengalami kebanjiran, jika curah hujan turun cukup lebat.
“Saya di sini hitungannya barusan menjabat. Namun, dari penuturan pendahulu saya. Bahkan sudah lebih dari 12 tahun sekolah ini kondisinya seperti ini,” ungkapnya.
Di sisi lain, Khoiri juga mengatakan, pihak sekolah sudah menyurati Pemerintah Kabupaten Sidoarjo terkait bantuan rekontruksi bangunan yang ada di SDN Balongdowo tersebut. Akan tetapi, belum mendapat respons balik dari pihak Pemkab terkait hal itu.
Lebih lanjut, dirinya juga berharap penanganan banjir di SDN Balongdowo ini menjadi fokus pemerintah sehingga ditindaklanjuti lebih cepat. “Supaya pembelajaran jadi tidak terganggu. Yang penting hanya satu sebenarnya. Peninggiannya. Masa setiap tahun, setiap hari kita harus terendam seperti ini,” ujarnya.
Khoiri juga berharap Pemkab Sidoarjo memberikan bantuan untuk dapat meninggikan bangunan. Atau menambahkan titik drainase pembuangan air agar cepat surut. Menurutnya, jika sudah terendam banjir, air paling lama dapat bertahan selama satu minggu. Namun, jika hujan datang setiap hari, banjir akan menggenangi seluruh ruangan.
Hal yang sama juga disampaikan Lurah Balongdowo, Amiril Mukminin. Menurutnya, pihak desa sudah membantu untuk mengajukan pembangunan dan penambahan drainase semenjak bulan Desember 2021.
“Bulan Januari kemarin sudah dilanjutkan, saya dapat kabar. Jika bulan Juni nanti akan diterima. Saya juga berharapnya akan lebih cepat. Karena bukan hanya pendidikan yang terganggu, masyarakat di lingkungan sini juga,” tuturnya.
Dia menyebut, permohonan penambahan titik pembangunan drainase juga sudah ia teruskan ke Dinas PUPR Sidoarjo. Sebab, drainase yang sudah ada saat ini tidak dapat bekerja dengan cepat. Sebab, saat ini masih menggunakan pompa.
“Sudah saya pesankan ke PUPR. Kondisi di sini masih menggunakan pompa. Kalau saya pompa ya tidak ngatasi. Karena posisinya air juga masih berputar. Jadi batas desa kita yang tergenang air ini sampai sejauh 2 kilo yang di sebelah sungai besar,” tutupnya. (Luqman)