KOTA, SIDOARJONEWS.id – Miftahudin Romli alias Midun seorang Aremania melakukan ekspedisi lintas stadion dari Malang menuju ke Jakarta. Dalam ekspedisi itu, ia menggunakan sepada onthel dan membawa miniatur berbentuk keranda mayat yang diletakan di belakang gandengan sepedanya.
Saat tiba di Stadion Gelora Delta Sidoarjo (GDS), Midun menggunakan kaos dan celana serba hitam. Di keranda tersebut juga bertuliskan ‘Justice For Kanjuruhan’ dan ‘Football Without Violance’.
Aksi Midun ini diakui untuk mengingatkan kembali tragedi maut Kanjuruhan yang menewaskan 135 orang pada bulan Oktober 2022 lalu.
Ekpedisinya ini dimulai berangkat dari Stadion Kanjuruhan, Malang, Kamis (03/08) kemarin. Siang tadi, ia tiba di Stadion Gelora Delta Sidoarjo sekira pukul 11.00 WIB.
“Misi saya untuk menyampaikan perdamaian. Kejadian Kanjuruhan itu tidak hanya dikenang, tapi jangan sampai terulang,” kata Midun saat ditemui di kompleks GOR Sidoarjo, Jumat (04/08/2023).
Selain membawa pesan perdamaian untuk semua suporter sepak bola Indonesia, Ia juga meminta tragedi Kanjuruhan ditetapkan sebagai pelanggaran HAM (Hak Asasi Indonesia) berat.
“Usut tuntas tragedi Kanjuruhan, jangan biarkan 135 nyawa yang tidak bersalah melayang dengan sia-sia,” tulis Midun di sebuah kardus bekas yang ditempelkan di sepedanya.
Pria 52 tahun itu tidak mau berkomentar tentang adanya isu intimidasi dari salah satu oknum suporter.
Dalam perjalanannya, Midun akan melalui jalur Pantai Utara (Pantura) Jawa.
Usai dari Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Midun akan mampir di Gelora Bung Tomo Surabaya, Surajaya Lamongan, Jatidiri Semarang, dan Patriot Candrabhaga Bekasi.
“Rencananya, insyaallah, 17 Agustus tiba di Jakarta,” ungkap pria kelahiran Kota Batu itu.
Midun berharap, tidak ada lagi permusuhan antar suporter sepak bola. Ia meminta PSSI untuk melaksanakan sepak bola yang cantik.
“Jangan ada lagi tragedi Kanjuruhan. Sudah itu yang terakhir. Mainkan sepak bola yang cantik tanpa harus mengorbankan nyawa,” pesannya (ipung)