TANGGULANGIN, SIDOARJONEWS.id — Banjir rupanya belum mau beranjak dari Desa Kedungbanteng dan Banjarasri, Kecamatan Tanggulangin, Sidoarjo.
Sudah hampir satu bulan, dua desa ini terendam banjir. Beberapa pihak mengatakan biang keladi banjir adalah kondisi sungai yang dangkal, curah hujan yang tinggi, penurunan tanah hingga adanya pengurukan.
Namun, temuan lainnya, Rabu (12/2) ternyata ada satu hal yang ikut menyebabkan terjadinya banjir. Yakni banyaknya sampah di sungai yang melintas di kawasan tersebut.
Di perbatasan Desa Kedungbanteng dan Banjarasri, terdapat pintu air yang tersumbat tumpukan aneka jenis sampah. Menurut penuturan warga, hal ini sudah terjadi bertahun-tahun.
“Minggu lalu barusan dibersihkan oleh warga. Namun kini sudah menumpuk lagi. Ya terus begini ini,” ungkap Sekdes Banjarasri, Saifullah.
Menurut Saifullah, sampah-sampah tersebut berasal dari Barat. Warga kemudian berinisiatif memasang imbauan di sepanjang pinggir sungai dengan harapan agar sungai tidak dijadikan sebagai tempat sampah.
Selain masalah sampah, di aliran sungai tersebut juga ada bangunan di atas sungai. Keberadaan bangunan tersebut membuat aliran air sungai jadi terhambat.
Terkait masalah sampah ini, Pelaksana Tugas Bupati Sidoarjo, Nur Ahmad Syaifuddin ketika meninjau lokasi ini beberapa waktu lalu, juga merasa prihatin sembari mengajak masyarakat untuk tidak lagi membuang sampah sembarangan, terlebih ke sungai.
“Ayolah, stop buang sampah di sungai. Nanti yang rugi kita sendiri. Banjir akan datang. Aneka penyakit juga akan timbul,” ucap pejabat yang akrab disapa Cak Nur ini. (Satria).