KOTA, SIDOARJONEWS.id – RSUD Kabupaten Sidoarjo mengambil langkah kekinian untuk mengedukasi warga perihal beredarnya coronavirus disease (Covid-19). Rumah sakit plat merah di Kota Delta ini memaksimalkan media sosial.
Pihak RSUD Sidoarjo menyadari, tantangan dalam penanganan terhadap Covid-19 bukan hanya soal medis, tetapi juga di ranah sosial. Pasalnya, beredarnya berita tentang virus yang kini sudah menjadi pandemi ini begitu liar di media sosial.
Sejak Senin (16/3/2020), informasi di halaman Facebook RSUD Sidoarjo yang di upload misalnya, pengantar/penunggu pasien di IGD, rawat jalan, dan rawat inap, dibatasi hanya satu (1) orang saja.
Selain itu, di setiap pintu masuk RSUD, seluruh pengunjung harus menjalani screening suhu tubuh. RSUD Sidoarjo juga menyediakan pusat informasi “Pojok Corona” di lantai 2 Poliklinik Spesialis.
“Umumnya, netizen gampang sekali menyebarkan berita yang belum tentu kebenarannya. Tinggal klik, berita tanpa didahului konfirmasi sudah menyebar. Seolah bangga menjadi yang pertama menyebarkan berita. Kami terus mengedukasi lewat medsos,” terang Direktur RSUD dr. Atok Irawan kepada sidoarjonews.id, Rabu (18/3/2020).
Dokter Atok tidak berharap kasus yang terjadi di kota lain terjadi di Kota Delta.
“Contohnya di kota sebelah, karena unggahan dan komentar netizen yang tak bertangung jawab, keluarga pasien ikut dikucilkan,” imbuhnya.
Sementara itu Ketua Komisi D Damroni Chudlori menyampaikan, selain melakukan perawatan, rumah sakit diharapkan ikut membantu menangkal berita hoaks. Sebab, yang tahu kondisi yang sebenarnya adalah rumah sakit. “Kalau ada tim khususnya ya lebih, baik agar menjadi acuan informasi masyarakat,” ungkapnya. (Satria).