KOTA, SIDOARJONEWS.id — Operasi Patuh Semeru 2023 sudah berlangsung selama 9 hari. Mulai tanggal 10 sampai 23 Juli.
Polresta Sidoarjo mencatat terdapat terdapat 8.680 pengendara yang terjaring dalam operasi tersebut. Ribuan pelanggar ada yang dikenai teguran hingga tilang.
“Sampai sekarang ada 8.680 pengendara yang terjaring Operasi Patuh Semeru 2023,” Kata Kepala urusan pembinaan operasi (KBO) Satlantas Polresta Sidoarjo Iptu Heri Nugroho di Sidoarjo, Rabu (19/07/2023).
Iptu Heri menerangkan dari ribuan pelanggar tersebut, sebanyak 407 diberikan sanksi tilang, sisanya berupa teguran.
Bentuk pelanggaran dari mereka pun beragam. Mulai dari tidak menggunakan helm Standat Nasional Indonesia (SNI) dan kendaraan yang tidak sesuai standar.
“Cukup beragam, mulai dari tidak pakai helm, ada juga yang melawan arus,” ungkapnya.
Selain itu, ada pula yang terjaring razia Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE). 203 kendaraan terjaring ETLE Mobile. Sedangkan 741 kendaraan terjaring razia ETLE Statis.
Menurut Heri, pelanggar terbanyak merupakan pengendara roda dua yang tidak menggunakan helm SNI, 872 pemotor. Kemudian pengendara yang melawan arus.
“Ini termasuk banyak juga yang melawan arus. Banyak terjadi di kawasan keramaian, mereka terekam ETLE,” ujarnya.
Selanjutnya, jumlah pelanggar yang berboncengan lebih dari satu sebanyak 992 pelanggar.
“Kalau ringan kami beri teguran. Tapi kalau berat ada ETLE. Sementara yang tilang manual khusus yang tak terjangkau ETLE,” beber Heri.
Heri menjelaskan, pelanggar paling banyak berada di kawasan perbelanjaan. Seluruh pelanggar terjaring ETLE, baik yang statis maupun mobile.
“Di kawasan pabrik-pabrik juga banyak. Kawasan industri seperti di wilayah Taman, Waru, Buduran, Krian itu banyak juga,” pungkasnya (ipung)