KOTA, SIDOARJONEWS.id — Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sidoarjo mengeluarkan Surat Edaran perihal penundaan PTM (Pembelajaran Tatap Muka) pada 29 Desember 2020 lalu.
Hal itu dikarenakan tingkat penyebaran kasus Covid-19 yang masih cukup tinggi. Penundaan pembelajaran tatap muka yang seharusnya dilaksanakan bulan Januari 2021 atau awal semester genap 2020/2021 ini harus ditunda hingga batas waktu yang belum ditentukan.
Keputusan tersebut mengundang reaksi dari sejumlah pelajar yang ada di Sidoarjo. Pasalnya, mereka sempat berharap bisa kembali merasakan belajar secara tatap muka di awal tahun 2021 ini.
Aldo, salah satu siswa SMP negeri di Krian, mengaku lebih menyukai belajar tatap muka di kelas. Karenanya, dia menyayangkan rencana belajar tatap muka kembali ditunda karena tren sebaran Covid-19 kembali naik.
“Sayang sekali. Padahal lebih enak tatap muka bisa bertemu teman-teman dan dapat berdiskusi secara langsung, kalau daring banyak kendalanya,” kata Aldo, Senin (4/1).
Namun berbeda dengan siswa yang lainnya, Naila tidak mempermasalahkan keputusan dinas untuk menunda pembelajaran tatap muka
“Ya gapapa sih. Sudah mulai terbiasa dengan sekolah daring. Apalagi waktunya juga tidak sefromal sekolah tatap muka. Jadi ya bisa dilaksanakan lebih bebas,” ujar siswi SMP negeri di Krian ini.
Mahasiswa pun turut merasakan dampak kebijakan ini. Meski, mereka bisa memahami situasi yang terjadi.
“Ya, bagaimana lagi. Memang keadannya tidak bisa dipaksakan. Daring yang cukup lama ini tentu ada kelebihan dan kekurangannya. Jadi ya dijaani saja demi keselamatan bersama,” ucap Nida, mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sidoarjo.
Kendati demikian, jika pelajar/mahasiswa ada keperluan yang sangat mendesak dan mengharuskan untuk datang langsung ke sekolah/kampus, masih diperbolehkan. Tentunya dengan syarat tetap menaati protokol kesehatan. Jika memang ada indikasi/gejala sakit, lebih disarankan untuk tetap belajar dari rumah. (Romadhona)