TAMAN, SIDOARJONEWS.id – Para pedagang di Pasar Taman menjalani rapid test yang digelar oleh Dinas Kesehatan Sidoarjo, Rabu (3/6/2020). Dari hasil tes tersebut, diantara 140 pedagang, sembilan orang dinyatakan reaktif.
Kepala Pasar Taman, Darmo menyampaikan, sejatinya, pedagang pasar Taman berjumlah kurang lebih 2000 orang. Namun yang ikut hanya 140 orang saja. Ia menjelaskan, banyak diantara pedagang pasar yang menutup lapaknya sebelum rapid test digelar.
“Untuk yang hasilnya reaktif, kami langsung koordinasi dengan Dinas Kesehatan agar yang bersangkutan mengisolasi diri selama 14 hari. Termasuk keluarganya,” ungkap Darmo.
Kabid Pasar Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sidoarjo, M. Nawari mengatakan, rapid test telah dilakukan di empat pasar besar di Sidoarjo.
“Selalu ada pedagang pasar yang reaktif setelah menjalani rapid test. Setelah ini kita akan menggelar rapid test di Pasar Wadungasih,” kata Nawari.
Saat ini, Disperindag memberlakukan sistem ganjil genap bagi para pedagang. Semua pedagang dan pengunjung diwajibkan memakai masker. “Akses pintu masuk pasar juga dikurangi agar petugas kami lebih mudah melakukan pengawasan,” imbuh Nawari.
Sementara itu, Kapolresta Sidoarjo Kombespol Sumardji mengatakan, rapid test di Pasar Taman ini merupakan hasil pengembangan dari banyaknya warga Desa Wonocolo yang terpapar covid-19. Apalagi, letak Desa Wonocolo dan Pasar Taman berdekatan.
Menurut data, ada 25 orang warga Desa Wonocolo Taman yang terpapar covid-19 dan 6 warga berstatus PDP. Lima orang diantaranya telah meninggal dunia. “Kami mengupayakan agar warga di Desa Wonocolo dan pedagang pasar Taman mengikuti swab (rencananya akan digelar Kamis besok). Nanti akan ada mobil PCR disini agar hasilnya bisa langsung keluar,” tutur Sumardji.
Sumardji menambahkan, langkah lanjutan penanganan persebaran covid-19 di Desa Wonocolo adalah pendirian kampung tangguh yang telah dimulai Selasa (2/6). Menurutnya, semua potensi desa bergabung.
“Kami melihat warga sangat antusias. Akses menuju Desa Wonocolo juga dibatasi. Bagi warga luar tidak boleh memasuki desa ini. Selain memantau, Dinas Kesehatan juga mencukupi kebutuhan warga yang melakukan isolasi mandiri di rumahnya. Dengan peran serta warga, diharapkan persebaran covid-19 bisa dicegah,” imbuh Sumardji. (Satria).