KOTA, SIDOARJONEWS.id – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menggelar rapat koordinasi (rakor) dengan Pemkab Sidoarjo, Sabtu (16/5/2020) malam.
Rakor tersebut digelar untuk bisa menekan peta sebaran Covid-19 di Sidoarjo. Khususnya untuk wilayah yang berbatasan langsung dengan Kota Surabaya.
Khofifah menyebutkan, dinamika sebaran Covid di Kota Delta mengharuskan pemerintah daerah memikirkan langkah yang lebih signifikan lagi.
Menurutnya, titik-titik klaster yang perlu dilakukan tracing secara mendalam untuk memutus mata rantai covid, membutuhkan format yang lebih memungkinkan memberikan layanan yang lebih masif lagi.
“Treatmennya kita siapkan. Peta ini perlu kita set bersama yang kemudian kita lakukan penyiapan plan secara lebih terukur,” katanya, Sabtu (16/6) malam, di Pendopo Delta Wibawa Sidoarjo.
Gubernur perempuan pertama di Jatim tersebut menyatakan bahwa format yang dimungkinkan bisa diterapkan di Sidoarjo ialah seperti kampung tangguh yang ada di Malang. Menurut Khofifah, kampung tangguh Malang bisa disandingkan dengan posko Covid di desa yang ada di Sidoarjo.
“Sistem yang sudah disiapkan di Kabupaten Sidoarjo bisa diberikan penguatan dengan sistem yang kebetulan sudah diinisiasi di Kabupaten Malang (Kampung Tangguh),” ujarnya.
Lebih lanjut, untuk wilayah yang berbatasan dengan Surabaya, Khofifah mengatakan, saat ini di Surabaya, dari Kodam sedang menyiapkan tim asistensi yang dikomandani oleh para kolonel dan dari Polda menyiapkan tim pengampuh yang dikomandani wakapolda.
Khofifah berharap jika nanti telah selesai prosesnya di Surabaya, bisa segera di-replicated di Sidoarjo. “Jadi artinya titik-titik ini yang berbatasan langsung antara Surabaya dan Sidoarjo ini memang membutuhkan treatmen yang serupa,” pungkasnya. (Dimas)