KOTA, SIDOARJONEWS.id — Ada yang menarik dari sebilah keris milik Sumedhi Pho yang dipamerkan dalam pameran benda pusaka di Pendopo Deltha Sabha Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar), Sidoarjo yang berakhir Minggu (6/3) kemarin.
Keris tersebut sudah ada sejak kerajaan Mataram kuno pada tahun 732 M. Pak Pho, sapaan akrabnya menuturkan jika pamor Raja Gundala ini juga mempunyai jenis pamor tiban. Sebuah pola, motif, gambar pamornya yang tidak direncanakan oleh empu pembuat keris.
“Kata lain, bentuknya tercipta dengan sendiri. Jadi, Pamor Raja Gundala yang asli ini sifatnya tiban. Tidak diukir. Tapi muncul dengan sendiri,” ucapnya.
Pamor yang ada pada keris Raja Gundala ini tidak sama seperti keris pada umumnya. Hasil dari proses tempaan secara langsung itu bisa timbul menyerupai jenis-jenis hewan, karakter manusia, hingga pamor yang bila dilihat sekilas menyerupai lafadz Allah.
“Salah satu kenapa keris Raja Gundala ini banyak diburu. Karena dalam proses tempaannya itu menghasilkan nilai maupun karakter yang ditonjolkan. Timbul secara alami. Bukan diukir,” jelasnya sambil menunjuk keris tersebut.
Menurut Pak Pho, dari zaman Mataram kuno, keris ini diyakini dapat menghindarkan pemiliknya dari gangguan makhluk halus. Sekaligus penamgkal huna-guna seperti santet, dan barang jahat lainnya.
“Kalau buat pegangan, bisa juga untuk kewibawaan. Sedangkan banyak orang juga orang juga meyakini keris dengan pamor ini bisa juga untuk keselamatan dari barang-barang jahat,” ujarnya, Sabtu (5/3).
Keris yang mempunyai ukuran sekitar 30 cm itu, kini menjadi koleksi kesayangan pria yang mempunyai kurang lebih 40 koleksi keris. Bahkan dirinya tidak pernah ketinggalan membawa keris Raja Gundala ini di saat dirinya bepergian kemanapun.
Sebabnya, keris jenis ini banyak diburu oleh kolektor. Bahkan, pria yang bertempat tinggal di Kletek, Sidoarjo itu belum berminat untuk menjualnya kepada kolektor lain. “Belum, masih tidak berminat kalau untuk dijual. Masih belum berpikir ke sana,” imbuhnya. (Luqman)