PORONG, SIDOARJONEWS.id – Program Perpustakaan Digital yang dicanangkan Lembaga Pemasyarakatan Kelas 1 Surabaya di Porong Sidoarjo masuk dalam program Wilayah bebas Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM).
Bahkan, perpustakaan digital ini juga bakal dijadikan percontohan layanan fasilitas di seluruh lapas Jawa Timur.
Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas 1 Surabaya di Porong Sidoarjo, Gun Gun Gunawan mengatakan perpustakaan digital yang akan diresmikan dalam waktu dekat ini sudah masuk dalam daftar program yang dicanangkan dalam WBK-WBBM.
“Ini layanan baru, dan tidak ada di Jawa timur selain di lapas Porong. Bahkan, perpustakaan digital ini nanti bisa dijadikan percontohan bagi lapas-lapas lain untuk mengembangkan fasilitas layanannya,” ujar Gun Gun Gunawan, Kamis, (10/6/2021).
Dalam program WBK-WBBM, Lapas Porong diminta memaparkan semua program layanan maupun pembinaan yang ada di dalam Lapas. Program unggulan ini nantinya bakal dinilai sejauh mana layanan yang dilakukan terbebas dari jeratan korupsi.
Dalam merealisasikan program Perpustakaan Digital, pihaknya menggandeng PT. Telkom Indonesia sejak 19 Mei 2021 lalu. Bantuan berupa komputer dan jaringan WiFi ini dinilai sangat bermanfaat bagi masa depan warga binaan yang ada di Lapas Porong Sidoarjo.
“Kalau bantuannya berupa barang, kecil kemungkinan bisa dikorupsi. Tapi kalau sudah berupa uang sangat rawan. Dan kemarin memang kami bersyukur bantuan itu bisa dirupakan barang. Sehingga bisa bermanfaat bagi WBP,” jelasnya.
Sementara salah satu Pustakawan Ahli Utama, Ustadi Rois mengaku sangat mendukung program yang dicanangkan Lapas Porong terkait keberadaan Perpustakaan Digital. Menurutnya terselenggaranya perpustakaan konvensional maupun digital di tingkatan lapas sangat luar biasa. Dan bahkan masuk dalam program unggulan Perpustakaan Nasional (Perpusnas).
“Perpusnas sangat mendukung, memotivasi semua elemen masyarakat yang melaksanakan layanan perpustakaan. Karena buku itu kan jendela dunia,” jelas Rois.
Di samping itu, perpustakaan menjadi salah satu andalan pemerintah dalam mencerdaskan masyarakatnya secara mandiri atau biasa disebut Pustaka berbasis inklusi sosial. Dimana dalam penerapannya, mereka membaca, memperdalam kajian-kajian yang ada di dalam buku kemudian diimplementasikan dalam kehidupan nyata.
“Di Lapas Porong ini sudah berjalan Pustaka berbasis inklusi sosial. Misal mereka yang melakukan ternak lele setelah membaca buku-buku tentang peternakan. Dan ternak lele bertujuan meningkatkan perekonomian. Sebagai pustakawan saya sangat mendukung sekali,” tegasnya.
Meski demikian, pihaknya menyarankan agar bisa meningkatkan SDM dan sarana prasarananya. Sehingga kedepan menjadi program unggulan.(hadi)