KOTA, SIDOARJONEWS.id—Sebanyak 10 mahasiswa Internasional Universitas Jenderal Soedirman mengikuti Eastbound (Program Pertukaran Budaya Jawa Timur) yang diselenggarakan oleh Program Studi (Prodi) Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) bekerjasama dengan Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur (UPN Surabaya).
Para peserta Eastbound ini dirancang untuk belajar lebih banyak tentang budaya dan merasakan budaya Jawa Timur. Khususnya, keunikan dan kekayaan budaya Sidoarjo dan Surabaya pada tanggal 3 hingga 5 November 2022 di Sidoarjo, dan Surabaya.
Selama Eastbound, para Mahasiswa Internasional merasakan pengalaman seru. Kegiatannya antara lain mengunjungi Kampung Lali Gadget (KLG), mengikuti kelas Udeng Pacul Gowang, mengetahui cerita di balik motif batik Sidoarjo yang diambil dari kekayaan alam Sidoarjo, mencicipi manisan tradisional seperti kue putu dan klepon, hingga mencicipi nikmatnya kopi Sidoarjo.
Mereka juga mengikuti siaran bersama di Laboratorium di UPN Veteran Jawa Timur, jalan-jalan keliling desa Kampung Arab Ampel, dan lainnya.
Kepala Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida), Nur Maghfirah Aesthetika, M.Med.Kom menjelaskan, kegiatan seminar atau workshop itu sudah biasa dilakukan. Maka dari itu, Prodi Ilmu Komunikasi Umsida membuat program Eastbound yang menarik namun dikemas dengan cara yang menyenangkan.
“Karena di Sidoarjo ini punya Kampung Lali Gadget (KLG) dan para peserta Eastbound saat di KLG kita ajak bermain enggrang, congklak, dakon, dan lainnya. Nah permainan seperti itu kan jarang dimainkan. Maka dari itu kita mencoba mengenalkan lagi permainan-permainan tradisional yang ada di Sidoarjo khususnya kepada Mahasiswa Internasional,” ujar Nur Maghfirah.
Bu Firah–panggilan Nur Maghfirah–menambahkan, para peserta Eastbound ketika di Sidoarjo tidak mengunjungi situs sejarah seperti Candi Pari karena mereka sudah pernah ke candi yang ada di beberapa kota seperti Yogyakarta, Surakarta dan sebagainya.
Selain itu, para Mahasiswa Internasional juga begitu lahap menyantap makanan tradisional seperti kue putu dan klepon.
“Kita ingin mengenalkan makanan tradisional. Nah kalau kopi kan Indonesia banget sedangkan kue putu juga memiliki ciri khas dari segi cara memasaknya, bunyinya, dan enak serta semua peserta bisa menyukai dan mau memakannya. Oleh karena itu kita memilih kue putu,” sambungnya.
Bu Firah menambahkan, program Eastbound ini baru pertama kali diadakan dan Alhamdulillah berjalan sukses. Dia meyebut peserta, mitra maupun dari pihak kampus, semuanya memberikan respons bagus.
“Sepertinya akan diadakan lagi, nah untuk kedepannya mungkin kita mencari lagi kira-kira apa yang bisa ditampilkan,” sambungnya.
Adnan Hussain, Mahasiswa asal Maroko yang kini menjadi Mahasiswa Program Studi Bisnis di Universitas Jendral Soedirman, Jawa Tengah yang mengikuti program Eastbound ini mengatakan, program tersebut memberikan pengalaman yang sangat menarik.
“Orang-orangnya sangat baik dan penuh perhatian terhadap kami, mengajak kami jalan-jalan mengelilingi kota, memperkenalkan budaya dan tradisi. Saya akan memberikan semangat kepada mahasiswa internasional maupun mahasiswa Indonesia untuk mengikuti program ini,” ujar Adnan Hussain kepada sidoarjonews.id. (Yunus)