KOTA, SIDOARJONEWS.id — Kontestasi politik di Indonesia memang baru akan digelar dua tahun lagi. Namun, mesin-mesin politik di daerah-daerah sudah mulai dipanasi.
Organisasi sayap partai politik di setiap daerah mulai dikepakan. Tidak hanya untuk mempertahankan perolehan suara namun juga berupaya meraih suara dari pemilih pemula yang diisi oleh generasi muda.
Generasi muda menjadi salah satu ceruk suara yang akan diperebutkan oleh partai politik. Tak hanya karena jumlahnya yang besar, tapi sebagian besar di antara mereka belum fanatik pada satu partai politik. Bahkan sebagian dari mereka justru bersikap apatis terhadap politik di negeri ini.
“Suara generasi muda pada kontestasi politik 2024 besok diprediksi sebesar 40-50 persen. Jumlah yang sangat besar sekali,” ujar Ketua Umum (Ketum) PC Tunas Indonesia Raya (Tidar) Sidoarjo, organisasi sayap Partai Gerindra, Aulia Giovanie Kadarsan, Rabu (29/6/2022).
Kondisi generasi muda yang banyak bersikap apatis terhadap politik menjadi tantangan tersendiri bagi Tidar. Bagaimana tidak? Sikap apatis tersebut membuat generasi muda tak hanya enggan memberikan suaranya, tapi juga enggan mengisi panggung-panggung politik. Padahal merekalah pemegang tonggak kepemimpinan bangsa di masa depan.
“Sebenarnya ini hanya masalah pendekatan edukasi politik terhadap mereka. Saya dulu juga apatis terhadap politik. Namun, setelah berdialog dengan orang yang tepat, saya sadar bahwa memiliki tanggung jawab besar untuk negeri ini dan tergerak masuk ke dalam politik,” ujarnya.
Menurutnya, generasi muda memiliki potensi yang sangat besar untuk melaju ke kancah politik negeri ini. Sebab, tak hanya memiliki suara yang besar namun juga semangat dan ide-ide segar dalam pembangunan negeri.
“Termasuk di Sidoarjo, potensi generasi muda di panggung politik sangat besar. Untuk itu kami tidak hanya berharap mendulang suara generasi muda saja namun juga melahirkan politisi muda,” ujarnya. (Affendra F)