KOTA, SIDOARJONEWS.id – Pj. Bupati Sidoarjo, Hudiyono merasa kesal lantaran perbaikan jalan rusak belum juga terealisasikan.
Padahal dana PIWK (Pagu Indikatif Wilayah Kecamatan) sudah dicairkan oleh BPKAD (Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah).
Program PIWK ini bisa mempercepat penanganan jalan rusak yang ada di 18 wilayah kecamatan.
Terkait hal itu, Pj. Bupati Hudiyono langsung meluncur ke BPKAD untuk melakukan sidak, Kamis (11/2). Di hadapan orang nomor satu di Sidoarjo tersebut, Kepala BPKAD, Noer Rochmawati menegaskan bahwa dana PIWK sudah disalurkan kepada masing-masing kecamatan.
“BPKAD sudah mencairkan dananya bisa untuk aktivitas. Kalau misalnya ada jalan aspal yang berlubang, katakanlah di kecamatan Tarik nilainya cuma 20 juta, ya bisa Camatnya menambal. Saya sudah kroscek di BPKAD, jadi bukan di sininya yang tidak mencairkan, sudah dicairkan semua. Masak menambal 20 juta saja sulit,” tutur Hudiyono.
Noer Rochmawati menjelaskan, dana PIWK sudah bisa diserap untuk perbaikan jalan dengan swakelola. Meski ada sebagian kecamatan yang mengalokasikan dananya masuk di triwulan yang tidak bisa diserap sekarang, triwulan I.
Menurutnya, seluruh dana PIWK itu sekitar Rp 40 miliar. Semua sudah dialokasikan ke seluruh kecamatan sehingga harusnya sudah bisa direalisasikan. Namun ada kecamatan yang mengalokasikan di triwulan II.
“Ya mungkin karena kesalahan dalam mengalokasikan triwulan jadi tidak bisa direalisasikan sekarang. Dana di PIWK itu ada swakelola ya, swakelola itu memakai dana persediaan sudah bisa. Terus di PU Bina Marga saya cek itu masih ada persediaan aspal, jadi kalau aspal ada pemeliharaan bisa langsung dikerjakan,” ujarnya.
Sejatinya adanya dana PIWK yang bisa digunakan untuk memperbaiki jalan di setiap kecamatan bertujuan untuk mempercepat perbaikan jalan rusak. Namun apabila dialokasikan untuk triwulan kedua, lagi-lagi masyarakat diharuskan menunggu. Padahal, masyarakat saat ini tengah menantikan perbaikan jalan rusak yang terjadi di hampir seluruh wilayah Sidoarjo. (Affendra F)