PRAMBON, SIDOARJONEWS.id — Tahapan pemilihan kepala daerah (Pilkada) di Sidoarjo sudah selesai digelar, Rabu (9/12) kemarin. Warga Kota Delta kini tinggal menunggu proses perhitungan suara oleh Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Sidoarjo untuk melihat pasangan calon bupati dan wakil bupati yang terpilih memimpin Kabupaten Sidoarjo.
Toh, pilkada kemarin menyisakan beberapa cerita. Terlebih, ini merupakan kali pertama dalam sejarah, pemilihan kepala daerah digelar di masa pandemi sehingga mewajibkan sejumlah kebiasaan baru yang wajib dipatuhi pemilih dan juga petugas di TPS.
Seperti di Desa Wonoplintahan, Prambon, Sidoarjo. Di desa ini, pilkada terselenggara dengan lancar dengan tetap ketat menerapkan protokol kesehatan.
“Iya jadi di sini panitia pilkada menyediakan tempat mencuci tangan, stok masker, dan sarung tangan. Sedangkan pemilih tetap menjaga jarak dan membawa bolpoin sendiri sesuai aturan pemerintah” ucap Sugeng (38) selaku ketua panitia TPS 06 Desa Wonoplintahan.
Sugeng menjelaskan, sebelum masuk tempat pencoblosan, pemilih mengantre guna mengurangi kerumunan. Pemilih dianjurkan mencuci tangan terlebih dahulu lalu melakukan pengecekan suhu tubuh yang kemudian diberi masker dan sarung tangan.
Selain itu, waktu pemilih untuk mencoblos juga dijadwal. Dibuka mulai pukul 07.00 WIB hingga pukul 12.00 WIB. Pemilih yang datang di luar waktu giliran, menunggu diluar tempat pencoblosan. Sedangkan yang diizinkan masuk dibatasi 10 orang saja.
Sugeng menambahkan, di desanya, ada warga yang sempat dinyatakan positif covid 19 sehingga tidak datang langsung ke TPS. Petugas-lah yang mendatangi rumah warga tersebut. Tentunya dengan protokol kesehatan ketat.
Dari informasi yang dihimpun, warga tersebut sebelumnya dirawat di salah satu rumah sakit di Surabaya setelah diketahui terkonfirmasi positif. Dia baru pulang beberapa hari lalu dan tengah menjalani isolasi mandiri di rumahnya.
“Jadi ada warga kita yang dinyatakan terpapar yang sedang isolasi mandiri di rumah. Ada panitia yang mendatangi rumahnya dengan tetap menggunakan APD lengkap sesuai aturan. Jadi semua warga dapat berpartisipasi dalam pilkada ini. Protokol kesehatan kita terapkan dengan ketat demi berlangsungnya demokrasi” pungkas Sugeng. (Romadhona S)