TANGGULANGIN, SIDOARJONEWS.id — Baru sebulan lalu perbaikan dan peninggian area SMPN 2 Tanggulangin yang berada di Desa Kedungbanteng, rampung dilakukan. Namun, pihak sekolah kini dibuat keheranan dengan hasilnya.
Staf Sarana dan Prasarana SMPN 2 Tanggulangin, Samsul Anam, mengatakan, seharusnya air diarahkan keluar di sisi Selatan. Namun, area di sisi Utara malah dibuat lebih rendah daripada lapangan tengah. Alhasil, air terjebak di sisi Utara dan Barat sekolah.
“Di sebelah Utara itu sampai sekarang belum surut meski sudah ditinggikan. Kalah tinggi dibanding dengan lapangan,” ujarnya, Selasa (5/1).
Selain itu, pembangunan selokan di sisi Utara juga menuai keheranan dari pihak sekolah. Sebab, dasar selokan tak lebih rendah dari halaman paving. Tentu saja air bukannya masuk ke selokan, tapi malah menggenangi halaman pavin.
“Kedalaman selokan tak lebih dari 15 cm. Itupun dasarnya lebih tinggi dibanding pelataran pavingan,” ujarnya.
Tak berhenti sampai di situ, penutup selokan di sisi Timur juga dibuat permanen oleh pihak kontraktor. Hal ini menuai kekhawatiran dari pihak sekolah apabila selokan tersumbat.
“Kalau tersumbat, bingung kami nantinya. Apalagi ini cukup panjang,” ujarnya.
Penutup selokan yang terbuat dari semen cor tersebut memiliki panjang kurang lebih 5 meter. Dengan kedalaman selokan yang kurang lebih 15cm memang rawan tersumbat.
Apalagi kelak saat para siswa sudah mulai masuk sekolah, selokan tersebut rawan tersumbat sampah bungkus jajanan siswa. (Affendra F)