SEPANJANG, SIDOARJONEWS.id — Merebaknya wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Sidoarjo, membuat para peternak menjadi khawatir akan kesehatan hewannya.
Seperti halnya yang dirasakan oleh Muhajir, salah satu peternak sapi perah asal Ngelom Megare, Sepanjang. Ia berharap, pemerintah bisa segera memberikan vaksin kepada para peternak di Sidoarjo.
“Berharap peternak bisa diberi vaksin supaya hewan ternak kita sehat-sehat semua. Apalagi untuk mencapai kesehatan itu, peternak butuh vaksin dari dinas terkait. Karena virus harus dilawan dengan vaksin,” katanya, Rabu (11/5).
Wabah PMK ini, kata Muhajir, gejala awalnya seperti sariawan. Kemudian di hidungnya keluar lendir. Hewan jadi tidak mau makan. Selang satu hari kemudian mengalami kelumpuhan.
Lebih lanjut, sapi yang teridentifikasi terkena gejala PMK tersebut juga tidak keluar susu. Serta sapi mengalami kejang-kejang yang mengakibatkan kematian.
“Kalau tidak tertolong ya kita rugi. Kalau tertolong ya kita potong paksa. Meskipun harganya murah. Ya Masih lumayan masih dapat untung,” ujar pria yang akrab disapa Cak Hajir itu.
Saat ini, sembari menunggu dinas terkait turun tangan. Pihaknya juga memberikan penanganan utama berupa suplai vitamin dan antibiotik secara rutin dalam sebulan hingga dua bulan sekali.
Sementara itu, dikonfirmasi terpisah, Sub Koordinator Kesehatan Hewan Fungsional Medic Veteriner Muda Dinas Pangan dan Pertanian (Dispaperta) Sidoarjo, Rina Vitriasari, mengungkapkan jika pemerintah pusat juga akan memberikan fasilitas vaksin.
“Karena saat ini, Indonesia masih blm punya vaksinnya. Jadi kita harus import. Harus tau stereotipnya dulu, kajiannya dulu, yang ada di Indonesia saat ini apa, harus di sesuaikan. Tidak sembarangan kasih stereotip,” jelasnya
Rina menambahkan, nantinya dari stereotip itu akan dipilih yang sesuai untuk dilakukan pembuatan vaksinasinya. Jadi, para peternak masih menunggu waktu yang agak lama. Sebab, harus di import dahulu baru dilakukan produksi. (Luqman)