KOTA, SIDOARJONEWS.id — DPRD Kabupaten Sidoarjo mendesak agar rencana pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tatap muka di Sidoarjo, dipikirkan ulang. Sebab, saat ini, pertumbuhan kasus positif Covid-19 di Sidoarjo masih berlangsung.
Di sisi lain, gambaran angka pertumbuhan kasus positif di Sidoarjo yang meningkat juga terlihat dari penuhnya seluruh ruang isolasi yang ada di RSUD Sidoarjo. Dari total jumlah 175 bed yang tersedia, terdapat 187 orang yang saat ini tengah menjalani isolasi di sana.
Hal ini tentunya juga menjadi pertimbangan para wakil rakyat terkait kebijakan KBM tatap muka yang rencananya akan dimulai pada awal tahun 2021. Sebab kegiatan tersebut melibatkan para generasi penerus yang menjadi aset penting untuk Kebupaten Sidoarjo.
Anggota komisi D DPRD Sidoarjo, Bangun Winarso menyampaikan, persiapan untuk KBM tatap muka tidak bisa asal. Seluruh aspek dalam KBM tatap muka tersebut harus benar-benar dipastikan telah memenuhi standar protokol kesehatan.
Mulai dari skema pembelajaran hingga kebutuhan sarana prasarana yang berkaitan dengan protokol kesehatan harus disiapkan. Termasuk juga SDM nya, seluruh guru dan muridnya harus dipastikan kondisi tubuhnya sehat.
Menurut Bangun, kesiapan SDM tersebut bisa dimulai dengan dipastikannya para tenaga dan peserta didik sudah menjalani uji klinis seperti swab ataupun rapid test. Hal itu sebagai langkah antisipasi agar kegiatan belajar mengajar bisa berlangsung aman.
“Kecuali nanti vaksin sudah masuk di Sidoarjo. Katanya kan awal tahun. Lah ini, guru harus masuk dalam prioritas vaksinasi,” ujar Bangun Winarso, Rabu (23/12/2020).
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo, Syaf Satriawarman juga mengemukakan hal yang sama. Menurutnya, KBM tatap muka memerlukan persiapan yang cukup matang.
Terkait wacana dari pemerintah pusat tentang KBM tatap muka akan dimulai pada awal tahun, Syaf menjelaskan, sebenarnya dinas pendidikan sudah menyiapkan skemanya dengan memberikan pelatihan kepada masing-masing sekolah di Sidoarjo.
Namun, dia juga menegaskan, semuanya dikembalikan kepada masing-masing wali murid. Apakah anaknya diizinkan mengikuti KBM tatap muka atau tidak, itu menjadi wewenang mereka.
“Yang berat juga ialah tatap muka untuk para murid pra sekolah yang melibatkan orang tua. Itukan kalau in class bersama guru, saat out class bersama orang tua. Jadi pada intinya harus dimatangkan dulu lah persiapannya agar tidak terjadi hal yang kita semua tidak inginkan,” ujarnya. (Dimas)