KOTA, SIDOARJONEWS.id — Keberadaan jamban helikopter atau orang yang membuang air besar sembarangan menjadi pekerjaan rumah Pemkab Sidoarjo.
Dari data Dinas Kesehatan (Dinkes) Sidoarjo terdapat 5.280 rumah yang belum memiliki jamban sehat dari total 525.165 rumah.
Kepala Dinas Perumahan Permukiman Cipta Karya dan Tata Ruang (Perkim CKTR) Kabupaten Sidoarjo, M Bachruni Aryawan mengatakan, ada beberapa problem yang membuat pembangunan jamban sehat terkendala.
Salah satunya ialah rumah yang berada di bantaran kali tidak memiliki sertifikat hak milik.
“Karena kita bisa bangun jamban sehat setelah semua persyaratan dipenuhi, salah satunya harus dibangun di tanah sendiri, bukan numpang di tanah orang lain,” ungkapnya.
Kendala-kendala ini sejatinya sudah bisa diatasi dengan melakukan banyak komunikasi dengan beberapa pihak terkait. Oleh sebab itu, dokumen yang lengkap akan diprioritaskan pembangunan jamban sehat.
“Untuk yang masih dokumen belum lengkap kita tinggal dulu, kita prioritaskan yang sudah siap,” ujarnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo, Fenny Apridawati menjelaskan dari data yang ia miliki desa ODF di Kabupaten Sidoarjo, saat ini baru mencapai 71,1% atau setara dengan 246 desa dari total 346 desa.
Pada tahun 2024 Kabupaten Sidoarjo akan mendapatkan bantuan pembangunan dari anggaran pemerintah pusat yang terdiri dari Hibah Air Limbah Setempat (HALS), Dana Alokasi Khusus (DAK), dan Instruksi Presiden (Inpres) sebanyak 2.654 jamban sehat.
Dari total rencana yang akan dibangun, masih ada rumah yang belum teralokasi anggaran untuk pembangunan jamban sebanyak 2.626 rumah.
“Selisih 2.626 rumah yang nantinya belum terbangun jamban sehat ini, kami membuka peluang untuk perusahaan agar dapat ikut berpartisipasi aktif dalam kegiatan CSR (Corporate Social Responsibility),” pungkasnya. (Ipung)