KOTA, SIDOARJONEWS.id – Perjuangan Kabupaten Sidoarjo untuk menjadi zona kuning sudah di depan mata. Berbagai upaya untuk menekan angka penyebaran Covid-19 terus dilakukan. Salah satunya dengan menggelar operasi yustisi (operasi penerapan protokol kesehatan).
Untuk mempercepat Sidoarjo menuju zona kuning, Pj Bupati Sidoarjo, Hudiyono, menginstruksikan operasi yustisi dilakukan hingga tingkat kecamatan dan desa karena hasilnya berdampak signifikan pada penurunan jumlah pasien Covid-19 di rumah sakit.
Disampaikan Hudiyono, dari 5.600 pelanggar protokol hasil operasi yustisi, setelah dicocokkan dengan yang ada di rumah sakit, diasumsikan bahwa yustisi makin besar maka penyebaran covid-19 menurun.
“Kami cek ke lapangan, ke rumah sakit, memang menurun jumlah pasiennya. Setelah menurun, kami pilah-pilah lagi, kami sisir data pasien seperti di RSUD, sekitar 30 persen pasiennya dari luar Sidoarjo”, kata Hudiyono di Pendopo Delta Wibawa Sidoarjo, Selasa, (13/10/2020).
Menurutnya, optimalisasi operasi yustisi hingga tingkat kecamatan dan desa diperuntukkan semata-mata agar Sidoarjo segera menjadi zona kuning. Bila sudah menjadi zona kuning, masyarakat bisa tenang menjalankan segala aktivitasnya. Tentu saja dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang disiplin.
Hudiyono juga menyampaikan, kalau terjadi penurunan pasien, pasti jumlah meninggalnya juga menurun. Saat ini, jumlah kematian pasien Covid-19 di Sidoarjo sudah menurun. Sebaliknya, tingkat kesembuhan terus meningkat. Hal ini dikarenakan pendekatan yang dilakukan oleh Kabupaten Sidoarjo sama seperti yang dilakukan Provinsi Jawa Timur. Presiden Joko Widodo sendiri juga menyatakan penanganan Covid-19 di Jawa Timur menjadi percontohan.
“Karena percontohan, jadi kita seperti Jawa Timur. Selain dengan pendekatan sains juga dengan pendekatan spiritual”, ujarnya.
Dalam dua minggu ke depan, Pj. Bupati Sidoarjo dan jajaran Forkopimda optimistis, Sidoarjo sudah berubah jadi zona kuning. Untuk itu, ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama saling mengingatkan, berusaha, dan saling menegur sapa apabila ada sahabat atau temannya yang tidak menerapkan protokol kesehatan. Sebab, bagaimanapun ujung tombak penanganan Covid-19 ini berada pada kedisiplinan masyarakat menerapkan protokol kesehatan. (Affendra)