KOTA, SIDOARJONEWS.id — Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Sidoarjo diperpanjang hingga 8 Februari mendatang. Dalam penerapannya, PPKM jilid dua ini, giat pedagang di area GOR, Alun-alun Sidoarjo, dan Taman Pinang akan ditutup.
Menyikapi hal ini, Ketua Panja DPRD Sidoarjo, Choirul Hidayat mengaku keberatan dengan langkah yang diambil Pemkab Sidoarjo. Sebab hal itu dinilainya memberatkan para pedagang yang setiap harinya mengandalkan area-area tersebut untuk berjualan.
“Seharusnya kan bisa dipertimbangkan metode lain kalau memang mau PPKM jilid dua ini efektif dan efisien. Yang jadi sorotan kan keramaiannya toh? Ngapain mesti harus ditutup? Lantas bagaimana mereka bisa mencukupi kebutuhan hariannya?,” kata pria yang akrab disapa Cak Dayat ini, Rabu (27/1/2021).
Legislator dari Fraksi PDI Perjuangan itu mencontohkan, di Jawa Tengah, memang ada pembatasan untuk mengantisipasi keramaian di area perdagangan. Namun, di sana masih tetap ada kelonggaran dari pemerintah yang juga meringankan beban para pedagang.
“Awalnya yang diketati, sekarang jam 8 malam ke atas itu masih tetap boleh beraktifitas. Tapi tidak boleh makan di tempat, harus take away. Inikan tidak membebani pedagang,” ucapnya.
Politisi asal Desa Lebo itu berharap, Pemkab Sidoarjo ke depannya bisa lebih bijak dalam membuat kebijakan. Bahwa, semua orang juga menginginkan penanganan Covid-19 bisa efektif dan efisien dalam menekan angka sebaran. Namun, warga juga sangat menginginkan kegiatan perekonomiannya terus berjalan. (Dimas)
PPKM (PENUTUPAN PEDAGANG KECIL DAN JAM MALAM) MENURUT SAYA TIDAK EFEKTIF …..malah mencekik perlahan kehidupan dan keluarga para pelaku usaha kecil
KALAU MEMANG EFEKTIF MOHON DI PUBLIKASIKAN HASIL EFEKTIFITASNYA…….