KOTA, SIDOARJONEWS.id – Pemerintah Kabupaten Sidoarjo berencana membangun beberapa shelter isolasi pasien Covid-19 di kecamatan-kecamatan. Menggunakan gedung-gedung pemerintah, pemkab berharap bisa menampung ratusan warga yang tengah menjalani isolasi mandiri. Beberapa di antaranya merupakan gedung sekolah.
Gedung sekolah yang akan ‘disulap’ menjadi shelter isolasi pasien Covid-19 yakni SMP Negeri 2 Sidoarjo, SMP Negeri 2 Taman, dan SMP Negeri 2 Porong. Hal ini disampaikan langsung oleh Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor Ali usai meresmikan depo isi ulang oksigen gratis pada awal pekan kemarin.
Menyikapi rencana ini, beberapa guru mengaku khawatir dengan dipergunakannya gedung sekolah untuk isolasi pasien Covid-19. Menurut mereka, meski aktivitas pembelajaran dilaksanakan secara daring, para guru tetap datang ke sekolah.
“Para guru tetap datang ke sekolah karena butuh fasilitas wifi yang ada di sini untuk mengajar daring. Kebutuhan kuota internet untuk mengajar ini cukup besar kalau dilakukan di rumah masing-masing,” ujar salah satu guru SMP Negeri 2 Sidoarjo yang enggan disebutkan namanya, Senin (19/7).
Meskipun ruang kelas yang digunakan sebagai shelter isolasi di SMP Negeri 2 Sidoarjo berada cukup jauh dari ruang guru, mereka mengaku tetap khawatir.
“Tetap saja khawatir. Bagaimana nanti ketika ruang kelas tersebut sudah tidak digunakan, kemudian anak-anak kembali masuk sekolah? Bagaimana cara mensterilkannya? Bukankah lebih baik menggunakan gedung yang lain atau membangun satu tempat isolasi semi permanen?” imbuhnya.
Sementara itu, Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor Ali mengatakan bila penggunaan gedung sekolah sebagai shelter isolasi pasien Covid-19 sudah merupakan keputusan bersama, termasuk dari pihak Dinas Pendidikan dan kepala sekolah.
“Pendidikan hari ini sudah dilakukan secara daring. Guru-gurunya WFH. Justru ini menjadi temuan baru bahwa masih ada kegiatan di sana. Saya yakin itu adalah kegiatan-kegiatan yang perlu ditertibkan lagi,” ujarnya.
Gus Muhdlor juga menjelaskan pemilihan gedung sekolah sebagai shelter isolasi pasien Covid-19 dikarenakan beberapa alasan.
Pertama karena lokasinya tidak jauh dari perkampungan sehingga bisa dijangkau dengan mudah oleh warga. Kemudian tidak jauh dari rumah sakit. Sehingga ketika pasien Covid-19 dengan gejala ringan dan sedang di shelter tersebut kondisnya memburuk bisa langsung dirujuk ke rumah sakit. (Affendra F)