KOTA, SIDOARJONEWS.id — Kejaksaan Negeri (Kejari) Sidoarjo menyebut 85 persen pengguna layanan Sistem Booking Online (SI BOJO) dan Sistem Pesan Antar Tilang Kejaksaan Negeri Sidoarjo (SI PATAS) berasal dari Surabaya. Mereka memanfaatkan layanan tersebut karena memudahkan dan dinilai lebih ekonomis dibanding jasa antar lain.
Jaksa Kejari Sidoarjo, Muhammad Ridwan Dermawan mengatakan, sejak dua bulan terakhir ini, layanan Si Patas dan Si Bojo lebih dominan digunakan warga Surabaya. Terlebih di situasi pandemi seperti ini, masyarakat lebih banyak memanfaatkan layanan jasa antar.
“Apalagi sekarang kondisinya pandemi covid-19, rata-rata mereka yang dari Surabaya menggunakan layanan itu,” jelas Ridwan Dermawan, Minggu, (20/9/2020).
Jika dikalkulasi, lanjut Ridwan, hampir 85 persen pengguna layanan merupakan warga Surabaya. Dari 8 orang yang mendaftar per harinya, 6 diantaranya merupakan warga Surabaya. “Jadi memang banyak didominasi warga Surabaya,” katanya.
Sejatinya, pihaknya menyayangkan. Sebab layanan yang diperuntukkan bagi warga Sidoarjo, tetapi lebih banyak dimanfaatkan warga Surabaya.
Meski demikian, pihaknya akan terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat Sidoarjo agar layanan tersebut benar-benar bisa dimanfaatkan.
“Kenapa Surabaya, kok enggak warga Sidoarjo sendiri. Harusnya kan ini bisa dimanfaatkan betul bagi warga Sidoarjo,” jelasnya.
Selain untuk memudahkan masyarakat dalam pengambilan surat tilang, layanan yang menggunakan jasa tenaga bantu Kejaksaan Negeri Sidoarjo ini juga lebih murah dibanding jasa antar lain.
“Coba bayangkan, ke Surabaya saja maksimal Rp 40 ribuan untuk jasa antarnya. Padahal kalau jasa lain bisa sampai Rp 50 ribu keatas,” terangnya.
Kehadiran layanan online memang menjadi jawaban atas kondisi dan situasi yang berkembang saat ini. Apalagi, di zaman digital saat ini, masyarakat banyak yang menginginkan suatu layanan tanpa ribet. Karenanya, layanan dari Kejaksaan Negeri Sidoarjo ini sangat membantu masyarakat dalam mengambil surat tilang. (Syaikhul Hadi)