KOTA, SIDOARJONEWS.id – Rencana pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar yang dicanangkan oleh Pemerintah Pusat menuai banyak pro dan kontra di masyarakat.
Banyak pihak yang khawatir anjloknya ekonomi akan dirasakan kembali saat PSBB dilaksanakan.
Menyikapi rencana tersebut, Manajemen Favehotel Sidoarjo mengaku tidak panik. Meski perhotelan dan pariwisata menjadi salah satu bidang yang terhempas saat PSBB tahun lalu, Manajemen Favehotel Sidoarjo yakin imbas yang dialami kali ini tidak lebih dari 40 persen dibanding tahun lalu.
“Tidak panik sebab di PSBB sebelumnya kami bisa survive tentunya dengan protokol kesehatan yang ketat. Dari PSBB tahun lalu juga kami sudah beradaptasi terkait protokol kesehatan yang hingga saat ini masih dijalankan dengan baik,” ujar Iwan Setiawan, Manajer Favehotel Sidoarjo, Kamis (7/1).
Tahun lalu, Favehotel Sidoarjo sampai melakukan efisiensi besar-besaran baik dalam hal pengadaan barang maupun SDM. Hal tersebut terpaksa dilakukan agar tetap bisa survive menjalankan bisnisnya.
Dengan bekal pengalaman menghadapi PSBB di tahun lalu, Iwan yakin imbas yang kelak dirasakan tidak lebih buruk dari tahun lalu. Sebab saat PSBB tidak menutup kemungkinan masih ada orang-orang yang harus bepergian masuk ke Sidoarjo dengan beragam kepentingannya. Untuk merekalah, Favehotel hadir memberikan akomodasi sesuai dengan protokol kesehatan.
Saat ini, Manajemen Favehotel tengah merumuskan beragam alternatif agar sesuai dengan teknis penerapan PSBB yang berlaku. Salah satunya, keharusan restoran membatasi kapasitas pengunjung yang makan di tempat hingga maksimal 25%.
“Untuk memenuhi hal itu, sebenarnya resto kami sudah cukup luas. Ada area selasar dan fountain. Selain itu kami bisa buka ballroom untuk menampung pengunjung yang makan di tempat. Sehingga tetap memenuhi 25% dari kapasitas ruangan,” ujarnya.
Iwan juga berharap agar PSBB di tahun 2021 ini cukup diberlakukan selama dua minggu saja dan tidak diperpanjang hingha berjilid-jilid seperti tahun lalu. (Affendra F)