KOTA, SIDOARJONEWS.id – Pj. Bupati Sidoarjo, Hudiyono, bersama jajaran Forkopimda terus melakukan sejumlah upaya pencegahan penyebaran Covid-19 di Sidoarjo. Upaya tersebut diantaranya dengan melakukan operasi yustisi di tengah warga agar warga disiplin menerapkan protokol kesehatan.
Di Sidoarjo, menurut Hudiyono, dalam sehari rata-rata kasus pasien meninggal dunia disebabkan karena Covid-19 hanya berjumlah 1 orang.
Dalam dua minggu belakangan ini, katanya, untuk jumlah kasus konfirmasi positif, maksimal di angka 20 orang dalam sehari.
“Jika merujuk data tersebut, maka Kabupaten Sidoarjo akan berpotensi berubah menjadi zona kuning,” ucap Pj. Bupati Sioarjo saat berada di Pendopo Delta Wibawa, Senin (12/10/2020).
Untuk memastikan hal tersebut, Pj. Bupati Sidoarjo bersama jajaran Forkopimda melakukan inspeksi mendadak (sidak) di tiga rumah sakit yang menjadi rujukan pasien Covid-19. Yakni RSUD Sidoarjo, Rumah Sakit Anwar Medika, Balongbendo, dan Rumah Sakit Siti Hajar di Pucanganom, Kecamatan Sidoarjo.
Ketika sidak di RSUD Sidoarjo, Pj. Bupati bersama Forkopimda melakukan diskusi terkait penurunan jumlah pasien yang dirawat. Di RSUD Sidoarjo misalnya, ada 76 pasien yang dirawat, dari jumlah tersebut sekitar 30 persennya pasien rujukan dari luar daerah.
Titik sidak kedua adalah Rumah Sakit Anwar Medika yang berada di Kecamatan Balongbendo. Disana, rombongan Forkopimda mendapatkan pemaparan terkait jumlah pasien yang dirawat dan sebagainya. Dari sebanyak 22 pasien Covid-19 yang dirawat, ada 5 orang pasien rujukan dari kabupaten Malang.
“Artinya, jumlah pasien di rumah sakit rujukan di Sidoarjo banyak dihuni warga ber-KTP luar Sidoarjo,” tambahnya.
Dari total 11 rumah sakit rujukan pasien Covid-19 di Sidoarjo, pemerintah Kabupaten Sidoarjo berencana akan mengurangi jumlahnya.
Rencana kebijakan tersebut berdasarkan pada fakta jumlah tempat tidur (TT) yang tersedia dengan jumlah pasien yang dirawat mengalami penurunan.
Seperti di RSUD Sidoarjo saat ini. Rumah sakit plat merah tersebut menyediakan sebanyak 175 TT. Namun sampai saat ini hanya terisi 76 TT.
“Begitu juga dengan rumah sakit rujukan lainnya kondisinya kurang lebih sama,” ujarnya.
Kebijakan selanjutnya adalah pembatasan pasien Covid-19 dari luar daerah Sidoarjo. Pj. Bupati berencana memberikan kuota maksimal 5 persen dari jumlah pasien yang ada.
“Termasuk mengurangi rumah sakit swasta rujukan Covid-19 juga masih dalam kajian. Jika dua usulan sudah diputuskan bersama maka segera akan kita usulkan ke Gubernur Jawa Timur,” jelasnya
Pihaknya mentargetkan, dalam dua minggu ini, ada perubahan angka yang mengarah pada zona kuning.
Sementara itu, ketua DPRD Sidoarjo Usman mengutarakan, usulan Forkopimda ini dinilai akan sangat efektif dalam hal pengawasan, evaluasi, dan bisa fokus dalam penanganan.
“Kita melihat saat ini jumlah rumah sakit rujukan di Sidoarjo terlalu banyak, agar lebih mudah dalam pemantauannya kita usulkan untuk dikurangi saja,” kata Usman.
Jika target dalam dua minggu Sidoarjo berubah warna menjadi zona kuning, Pj. bupati Sidoarjo, Hudiyono akan mengusulkan pemerintah pusat dan provinsi Jawa Timur untuk menyelenggarakan sekolah tatap muka secara bertahap.(ardian)