KOTA, SIDOARJONEWS.id – Pemerintah Kabupaten Sidoarjo mengakui sudah menggelar simulasi skema Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tatap muka di tingkat SMP.
Hal itu diungkapkan Plt. Bupati Sidoarjo, Nur Ahmad Syaifuddin usai menghadiri rapat paripurna di Gedung DPRD Sidoarjo, Kamis (13/8).
Pria yang akrab disapa Cak Nur tersebut mengutarakan, skemanya tetap harus berkiblat pada protokol kesehatan ketat. Misalnya, jumlah murid dalam satu kelas dibatasi hanya 50 persen.
“Simulasi untuk SMP sudah kami lakukan. Maksimal 50 persen. Lalu ruangannya juga harus yang memungkinkan seperti jendela dibuka, AC dimatikan,” katanya, Kamis (13/8).
Mengenai teknis lengkapnya sendiri, ia mengatakan tetap berdasarkan rekomendasi dari Dinkes dan Dinas Pendidikan. Saat ini, SOP mengenai pembelajaran tatap muka sendiri masih dalam pembahasan dan penyesuaian di Dinas.
“Jadi langkah persiapan untuk tatap muka tetap dilakukan, dipersiapkan sebaik-baiknya,” ucapnya.
Terkait akan dimulai kapan dan dimulai dari wilayah mana dulu, hal itu masih dalam pembahasan. Menurutnya, ketika nanti Kabupaten Sidoarjo sudah mulai masuk Zona Kuning, maka Sidoarjo sudah siap dan bisa langsung dimulai.
“Ada wilayah-wilayah kecamatan yang sudah menuju hijau, apakah itu didahulukan dan sebagainya. Kalau saya pribadi tetap lebih condong dilaksanakan tatap muka dengan protokol kesehatan yang ketat,” ujarnya.
Sekedar untuk diketahui, pelaksanaan untuk kegiatan belajar tatap muka oleh Pemerintah Pusat dalam hal ini Mentri Pendidikan, dikembalikan kepada kebijakan Pemerintah Daerah, Kepala Sekolah dan Wali murid. Asalkan dengan syarat daerah tersebut sudah masuk zona kuning dan hijau. (Dimas)