KOTA, SIDOARJONEWS.id — Dugaan pencemaran sungai di Desa Sumput Sidoarjo, direspons cepat oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sidoarjo. Minggu (19/2) pagi, Pelaksana Tugas Bupati Sidoarjo, Nur Ahmad Saifuddin bersama kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Sigit Setyawan serta DLHK Provinsi Jatim, Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Surabaya, meninjau langsung kondisi air di sungai DAM Sumput Sidoarjo.
Hari ini, gelembung busa berwarna putih yang Sabtu (1/1) kemarin menutupi aliran sungai di DAM Sumput Sidoarjo, sudah menghilang. Aliran sungai terlihat kembali normal.
Cak Nur sapaan akrab Pelaksana Bupati Sidoarjo menegaskan, respons cepat Pemkab bersama instansi terkait dari DLHK Sidoarjo dan bekerjasama dengan DLHK Provinsi Jatim serta BBTKLPP Surabaya, untuk mengambil sampel air agar segera diketahui penyebab air berbusa.
Dikatakan Cak Nur, jika busa yang menutupi sungai kemarin disebabkan karena limbah pabrik, yang membuang limbah harus diberi tindakan. “Tidak boleh membuang limbah sembarangan. Itu bahaya dan sudah masuk ranah pidana,” tegas Cak Nur kepada wartawan.
Sebelumnya, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kab. Sidoarjo, Sigit Setyawan telah menerjunkan petugas untuk memeriksa kandungan busa putih yang menutupi permukaan sungai di Desa Sumput.
Kejadian munculnya busa seperti salju di aliran Sungai Sumput terjadi pada Kamis 16 Januari 2020 malam. Lalu, pada Jumat siang sudah hilang. Tapi, pada Jumat malam, busa muncul kembali dan lebih tebal hingga Sabtu sore.
Meski demikian, Sigit menyampaikan bahwa berdasarkan hasil pengamatan petugas DLHK, kondisi air sungai sebelum melewati DAM Sumput normal dan tidak berbau.
“Bentuknya masih sama tidak ada perbedaan, tidak ada bau menyengat. Demikian juga dengan warnanya juga masih sama dengan air sungai umumnya,” katanya.
Sementara pihak BBTKLPP Surabaya melakukan pengambilan sampel air sungai untuk mengecek kadar Power of Hydrogen (PH) air, kandungan bahan berbahaya dan beracun (B3) dalam air serta 32 parameter kandungan lainnya . Hal ini untuk menelusuri pemicu timbulnya busa yang membuat resah warga.
Siska dari BBTKLPP menegaskan, sampel air sungai tersebut nantinya akan diteliti. Hasilnya baru diketahui sekitar 14 hari ke depan.
“Menindak lanjuti keresahan warga, kita cek kandungan air Sungai DAM Sumput Sidoarjo melalui uji lab. Ini untuk melihat PH nya berapa, ada zat-zat berbahaya atau tidak. Hasil uji lab bisa keluar itu dari sisi kimianya,” ujar Siska, dari BBTKLPP Surabaya. (satria)