JABON, SIDOARJONEWS.id — Upaya Pemerintah Kabupaten Sidoarjo mengembangkan Wisata Bahari Tlocor dengan destinasi ke Pulau Lusi (lumpur Sidoarjo) dan Pulau Sarinah ditindaklanjuti oleh Pj Bupati Sidoarjo, Hudiyono.
Pj Bupati Sidoarjo, Hudiyono, dengan menaiki perahu boat didampingi Supari, Humas Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) berkunjung ke Pulau Lusi. Turut serta, anggota DPR RI Komisi X, Rahmat Muhajirin, Wakil Ketua DPRD Sidoarjo Kayan, Wakil Ketua Komisi D, Zahlul Yussar dan anggota DPRD Mimik Idayana. Minggu, (1/11/2020).
Dari hasil kunjungan tersebut, Pj Bupati Hudiyono melihat banyak potensi yang bisa dikembangkan di Pulau Lusi. Ada empat poin usulan yang dicatat Cak Hud, sapaan akrab Hudiyono.
Yakni pembangunan aliran listrik ke Pulau Lusi, pengerukan sungai Tlocor menuju pulau Lusi, pelebaran akses jalan mulai dari raya Porong sampai dengan dermaga Tlocor, dan pembangunan sekolah perikanan di tengah Pulau Lusi. Termasuk sarana dan prasarana di dalam pulau Lusi masih dinilai Cak Hud minim fasilitas.
“Banyak fasilitas yang masih belum lengkap, kita dorong segera dilakukan pengembangan. Dalam waktu dekat Pemkab Sidoarjo akan mengundang KKP, Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan stake holder untuk membahas pengembangan wisata Tlocor ini. Karena pulau Lusi ini merupakan kewenangan pemerintah pusat yaitu KKP”, kata Cak Hud.
Rencananya, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Camat Jabon, Kepala Desa Kedungpandan Jabon dan Pengelola Bumdes Desa Kedungpandan bakal diajak duduk bareng dalam rapat yang akan diagendakan hari Rabu, 4 November 2020 demi mengembangkan potensi wisata di sana.
Niat Cak Hud mengumpulkan para stake holder mendapat respon positif dan dukungan dari anggota DPR RI, Rahmat Muhajirin serta Wakil Ketua DPRD Kayan, dan Wakil Ketua Komisi D Zahlul Yussar.
“Selain pengembangan Pulau Lusi, Pemkab Sidoarjo juga perlu memikirkan pengembangan Pulau Sarinah. Karena Pulau Sarinah ini masuk dalam kewenangan pemkab Sidoarjo, berbeda dengan pula Lusi yang masuk kewenangan KKP”, pungkas Cak Hud.
Selama ini, pengelolaan Wisata Bahari Tlocor Pulau Lusi dilakukan dengan swadaya masyarakat sejak tahun 2019. Lewat Pokdarwis, omzetnya bisa mencapai 300 juta rupiah dalam sebulan. Ada tiga (3) perahu boat dan empat (4) bus air yang disediakan Pokdarwis untuk mengangkut wisatawan yang ingin berkunjung ke sana.
“Setiap hari libur, empat perahu bisa mengantar wisatawan sampai 24 kali ke Pulau Lusi. Satu orang tarifnya 25 ribu rupiah, untuk anak-anak 15 ribu rupiah. Perjalanan dari dermaga ke pulau Lusi sekitar 30 menit,” ujar Supari humas Pokdarwis.
Selain mengelola perahu, Pokdawis juga mengelola warung makan dan home stay untuk wisatawan yang ingin bermalam. Ada 16 kamar yang tersedia. Tarifnya per malam hanya 250 ribu rupiah, dilengkapi AC dan air panas.
Dalam waktu dekat, kata Supari, Pokdarwis akan membangun TPI (Tempat Pelelangan Ikan). Karena mayoritas warga sekitar Tlocor mata pencahariannya adalah nelayan. (Ardian)