KOTA, SIDOARJONEWS.id – Berakhirnya masa PSBB tahap 3 di kawasan Surabaya Raya, tidak menurunkan keseriusan Pemkab Sidoarjo menghadapi pandemi Covid-19 yang belum berakhir. Pemkab telah menyiapkan beberapa langkah untuk memutus persebaran Covid-19 di Kota Delta.
Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Sidoarjo, Nur Ahmad Syaifudin menyampaikan, selain membuat ruang isolasi bagi OTG di Mall Pelayanan Publik (MPP) Sidoarjo, pemkab juga menyiapkan untuk alat rapid test bagi pesantren dan mall.
“Nanti yang akan kami rapid sebagian besar dari pondok pesantren. Pasar juga, mall juga. Hanya untuk pabrik ini swadaya. Harus dari pabriknya sendiri. Tapi untuk mall kita sediakan karena yang akan kami rapid salah satunya adalah pengunjung. Maka kami yang berperan,” ujar Nur Ahmad Syaifuddin, Rabu (10/6/2020)
Cak Nur–panggilan Nur Ahmad Syaifuddin juga menyebut telah menganggarkan untuk membeli alat PCR. Sebab, menurutnya permasalahan utama kenapa data sebaran Covid-19 selalu bertambah dikarenakan proses uji swab, hasilnya sangat lama.
“Hasil swab lama keluarnya, satu minggu, kadang dua minggu. Ini yang tidak bagus. Sudah di rapid reaktif, di swab, keluarnya lama. Kami sudah menganggarkan untuk kebutuhan swab. Jadi Insya Allah alat PCR nya ada, hasilnya bisa cepat. Tindakannya kita akan lebih cepat,” ungkapnya.
Terkait akan difungsikannya MPP sebagai ruang isolasi, sebanyak 50 tenaga medis gabungan dari pasmar (pasukan marinir) dan Dinas Kesehatan (Dinkes) Sidoarjo, disiapkan untuk menjaga dan merawat pasien OTG dengan status confirma yang akan ditempatkan MPP.
Sebelum melakukan tugasnya, pada tenaga medis tersebut dicek terlebih dahulu kondisi tubuhnya. Semuanya menjalani rangkaian rapid test sebelum Kamis (11/6) besok mulai bertugas aktif di MPP tersebut.
“Hari ini ada rapid di sini. Semua SDM yang akan bertugas disini di rapid mulai tenaga keamanan, kesehatan semua dirapid. Jadi yang tugas di sini semuanya betul-betul sudah sehat,” imbuh Cak Nur.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo, Syaf menyebutkan, saat ini terdapat 122 orang dengan status OTG Confirm di Sidoarjo. Sedangkan terkait ruang isolasi di Sidoarjo, Syaf menyebutkan, dari tujuh rumah sakit rujukan yang ada, hanya tersisa empat bed saja.
“Untuk kedepannya karena sudah ada kasus-kasus swab negatif yang dipulangkan, maka pasien yang baru bisa ditambahkan di rumah sakit rujukan. Untuk OTG yang bermasalah di rumah, di warga, kita bawa ke sini. Tapi kalau sudah setel enak di rumah ya tidak,” ujarnya. (Dimas)