KOTA, SIDOARJONEWS.id — Sebanyak 50 titik tambak di Sidoarjo bakal dilakukan pembangunan bronjong di pematang tambaknya. Tujuannya untuk mengurangi potensi terjadinya abrasi.
Bronjong merupakan anyaman kawat yang dibentuk menyerupai balok dan berisi batu-batu besar. Fungsinya untuk menahan dataran agar tidak mudah tergerus erosi ataupun abrasi yang dapat mengakibatkan longsornya dataran tersebut.
Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Sidoarjo, Bahruni Ariawan mengatakan, pengadaan pembangunan bronjong ini sementara sifatnya masih spot by spot. Secara keseluruhan, memang jumlah dari titik tambak yang bakal dilakukan pembangunan ini ada 50 titik.
“Kami lihat dari tingkat urgensitasnya titik mana dulu yang perlu didahulukan. Jadi nanti bronjong ini akan berfungsi sebagai pengaman pematang di tambak-tambak itu,” ucap Bahruni, Kamis (24/6/2021).
Diketahui, dari sistem unit layanan pengadaan secara elektronik (LPSE) Kabupaten Sidoarjo, sudah ada empat titik tambak yang sudah masuk lelang untuk pembangunan bronjong ini.
Titik pertama ialah pembangunan bronjong di tambak kampung Gisik, Sedati dengan nilai pagu anggaran Rp 157 juta. Lalu titik kedua berada di Tambak Kali Bluru Kidul, Desa Bluru, Sidoarjo dengan nilai pagu anggaran Rp 196 juta.
Selanjutnya, titik ketiga yang akan dilakukan pembangunan bronjong berada di tambak rungseng Desa Kedung Peluk, Candi dengan nilai anggaran Rp 196 juta. Lalu yang terakhir ialah di tambak pulau pitu timur Desa Kedung Pandan, Jabon dengan nilai anggaran Rp 186 juta.
Pembangunan bronjong ini diharapkan dapat lebih meningkatkan lagi perputaran roda perekonomian dari sektor tambak di Sidoarjo. Sebab, kemungkinan terjadinya pengikisan tanah akibat abrasi sudah diantisipasi pemkab sedari sekarang.
“Karena kalau gak begitu, nanti pematang tambaknya ini kan bisa terkena abrasi. Kalau sudah terkena abrasi bisa-bisa rusak, hancur. Kalau sudah gitu, ekonomi dari sektor pertambakan ini bisa gak jalan,” pungkasnya. (Dimas)