KOTA, SIDOARJONEWS.id – Pembangunan gedung lanjutan SMPN 2 Tulangan molor. Mestinya proyek 6 ruang kelas, masjid dan tembok itu selesai akhir Desember 2023. Namun hingga 8 Januari belum selesai.
Pantauan di lapangan, terlihat puluhan pekerja tengah sibuk menyelesaikan bagian-bagian bangunan masjid dan gedung ruang kelas. Proyek strategis Pemkab Sidoarjo ini menelan anggaran sekitar Rp 5 miliar.
Kepala Bidang Sarana Prasarana Pendidikan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Sidoarjo Heri Purwanto mengatakan pembangunan SMPN 2 Tulangan masih kurang 10 persen. Artinya yang selesai dibangun sudah mencapai 90 persen.
“Kemarin kalau tidak salah meminta tambahan waktu kurang lebih 30 hari lagi. Meski ada tambahan waktu, kontraktor tetap akan dikenakan denda,” kata Heri Purwanto saat ditemui di Kantor Dikbud Sidoarjo, Senin (8/1/2024).
Heri menambahkan, kontraktor pelaksana akan dikenakan denda 1/1000 (satu permil) dari nilai kontrak atau nilai dari bagian kontrak. Denda tersebut berlaku setiap hari. Hal tersebut sesuai dengan Perpres Nomor 16 tahun 2018 pasal 79 ayat 4 sebagaimana diubah dengan Perpres 12 tahun 2021 tentang pengadaan barang/jasa pemerintah.
“Dendanya 1/1000 permil dari nilai kontrak, kalau dinominalkan sekira Rp 6 jutaan perhari,” ungkapnya.
Dari hasil evaluasi yang dilakukan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sidoarjo, keterlambatan pekerjaan tersebut disebabkan beberapa faktor. Salah satunya metode kerja yang kurang sinkron. Kadang materialnya ada, pekerjanya kurang atau pekerjanya banyak tapi barangnya tidak ada.
“Mungkin dana yang dimiliki kontraktornya juga kurang maksimal. Idealnya itu pihak kontraktor memiliki dana minimal separuh dari nilai kontrak,” jelas Heri Purwanto.
Bagaimana kalau tambahan waktu 30 hari tetap belum selesai? Menurut Heri akan kembali dilakukan evaluasi dan kemungkinan akan dilakukan pemutusan kontrak. Tapi ia yakin dalam kurun waktu tersebut akan selesai.
“Kalau putus kontrak itu, dinas akan bayar sesuai pekerjaan yang selesai, kontraktor akan di blacklist. Tapi kalau mampu menyelesaikan pembayarannya nunggu PAK APBD. Kalau sekarang kan sudah tutup tahun anggaran,” ucapnya.
Untuk gedung 6 ruang kelas tersebut, lanjut Heri akan langsung digunakan di tahun ajaran baru. karena saat ini murid yang akan menempati sekolah tersebut sedang dititipkan di SMPN 1 Tulangan.
“Enam ruang kelas tersebut besok akan digunakan untuk siswa kelas 8, sekarang siswa tersebut sedang dititipkan di SMPN 1 Tulangan,” pungkasnya. (Ipung)