KOTA, SIDOARJONEWS.id – Pemerintah Pusat berencana akan memberikan bantuan kepada Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) senilai 2,4 juta rupiah per UMKM se-Indonesia, termasuk di Sidoarjo. Hal itu guna meningkatkan produktivitas UMKM di tengah masa pandemi demi memulihkan perekonomian di Indonesia.
Menyikapi hal tersebut, Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Wilayah Sidoarjo, Ahmad Roid menyatakan, bantuan tersebut akan sangat berguna bagi para pegiat UMKM di Sidoarjo untuk mendongkrak produktivitas mereka.
Namun di sisi lain, ia juga menyebutkan nilai tersebut setara dengan bantuan sosial tunai (BST) yang digelontorkan pemerintah senilai 600 ribu selama empat bulan yang sifatnya hanya bisa mengcover kebutuhan pelaku usaha mikro.
Sedangkan untuk para pelaku usaha kecil dan menengah, Ahmad Roid menyebut kebutuhannya melebihi bantuan tersebut. Namun, dirinya tetap mengapresiasi kehadiran pemerintah di tengah-tengah pelaku usaha saat masa pandemi saat ini.
“Lebih mas kebutuhannya jika dibandingkan dengan pelaku usaha mikro (pelaku usaha kecil hingga menengah),” katanya, Rabu (12/8).
Roid menambahkan hal tersebut juga hanya mampu menjadi solusi di tataran umum permasalahan para pelaku usaha, tetapi belum menyentuh permasalahan utama yang dihadapi para pelaku UMKM.
“Yang utama seperti soal pemasaran, serta buying power masyarakat yang saat masih rendah saat pandemi,” ucapnya.
Lebih lanjut ia juga menyampaikan permasalahan para pelaku usaha yang mulai kehabisan kekuatan hingga menyebabkan dekatnya pelaku dengan ambang kebangkrutan.
Oleh karena itu ia menyarankan agar ada pendampingan saat bantuan tersebut didistribusikan. Agar penggunaannya lebih tepat sasaran.
“Banyak dari mereka yang kehabisan modal karena digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Lah agar bantuan tersebut bisa digunakan untuk menghidupkan UMKM, maka harus ada pendampingan agar bantuan itu tidak habis digunakan untuk kebutuhan sehari-hari,” tandasnya. (Dimas)