TAMAN, SIDOARJONEWS.id— Imbas didemo warga lantaran masalah limbah, pedagang di pasar unggas Sepanjang, Kecamatan Taman, mengeluh. Keluhan itu terjadi pasca ditutupnya Rumah Pemotongan Unggas (RPU) yang berada di sebelah utara pasar tersebut.
Maisaroh, salah seorang pedagang menjelaskan, omset penjualannya saat ini menurun drastis. Hal itu, diakui merupakan salah satu dampak dari penutupan RPA di sana. Para pelanggan juga mulai sepi.
“Kalau dulu, pembeli itu abis beli ayam di depan, mereka masuk ke dalam beli sayur. Tapi sejak pemotongan itu dialihkan ke utara (Rumah Potong Hewan di Krian), pedagang banyak yang tidak ke sini,” katanya, Senin (12/12/2022).
Senada dengan Maisaroh, Eko pedagang tempe menceritakan, dampak yang dirasakan para pedagang memang cukup signifikan. Banyak para pembeli ini yang beralih ke pasar lain padca ditutupnya RPU itu.
“Ya wajar saja sih, Mas. Kalau seumpama pembeli itu beli ayamnya di sana (RPH Krian) terus, harus muter ke sini lagi untuk beli sayur tempe dan semacamnya, pasti ongkosnya membengkak. Jadi, ya jelas, kami pedagang ada penurunan omset,” ujarnya.
Sebelumnya, RPU sempat didemo warga Taman pada Kamis (17/11/2022) lalu. Pada saat itu, warga mengkritik tercemarnya sejumlah sungai di sana. Ini disebut imbas dari limbah RPU tersebut.
Imbas demo itu, Pemkab Sidoarjo akhirnya memutuskan menutup RPU tersebut sejak tanggal 21 November lalu. (Dimas)