KOTA, SIDOARJONEWS.id — Tidak hanya pusat-pusat perbelanjaan, Kawasan Gading Fajar yang terkenal dengan lapak pinggir jalan bak pasar malam, juga dipadati oleh warga Sidoarjo menjelang Lebaran.
Terutama akhir pekan terakhir di Bulan Ramadan ini, Kawasan Gading Fajar tampak jauh lebih ramai dibanding malam-malam sebelumnya.
Pantauan Sidoarjonews.id, dua ruas jalan di sepanjang kawasan ini macet dipenuhi kendaraan bermotor, baik roda dua ataupun roda empat.
Banyaknya kendaraan ditambah dengan minimnya lahan parkir menjadi faktor terjadinya kemacetan di kawasan ini. Bagaimana tidak, kendaraan pengunjung diparkir di depan lapak pedagang. Sehingga ruas jalan pun menjadi semakin sempit.
Di antara banyaknya lapak, lapak pakaian menjadi titik yang paling ramai. Warga mengidolakan kawasan ini karena harga yang ditawarkan lebih murah dibanding di pusat-pusat perbelanjaan seperti Matahari, Ramayana, atau sejenisnya.
“Ya karena di sini murah, pas di kantong. Kalau di mal, satu set pakaian bisa di atas Rp 200 ribu. Di sini bisa di bawah Rp 100 ribu,” ujar Dewi, salah satu pengunjung, Minggu (9/5).
Ramainya pengunjung menjelang lebaran membawa rezeki tersendiri bagi para pedagang. Apalagi saat PPKM yang lalu, kawasan ini sempat ditutup untuk menghindari kerumunan.
“Alhamdulillah, dua hari ini bisa tembus untung bersih Rp 4-5 juta. Lumayanlah bisa buat lebaran. Pedagang seperti kami kan tidak ada THR,” ujar Hasan, salah seorang pedagang pakaian.
Meski terbilang kawasan perbelanjaan menengah ke bawah, melihat keuntungan yang bisa didapatkan oleh salah seorang pedagang, dapat diperkirakan perputaran ekonomi di kawasan ini cukup besar. Kawasan perbelanjaan semacam Gading Fajar ini menjadi penopang kehidupan para pedagang kaki lima.
Meski demikian, mengatur protokol kesehatan di kawasan ini, khususnya saat momen-momen seperti menjelang lebaran, masih menjadi PR bagi para pemangku kebijakan. Sebab, ketika pengunjung tumpah ruah, sangat sulit mengatur agar tidak berkerumun.(Affendra F)