KOTA, SIDOARJONEWS.id – Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tahap pertama di Surabaya, Kabupaten Sidoarjo, dan kabupaten Gresik, akan berakhir besok (11/5/2020).
PSBB tahap kedua pun akan digelar kembali hingga 25 Mei 2020 mendatang. Pasalnya, angka sebaran kasus Covid-19 di Sidoarjo ternyata masih tinggi. Kemarin (9/5/2020) saja, terjadi penambahan 18 pasien positif covid-19.
Ketua Panitia Kerja (Panja) Pengawas tim gugus tugas Covid-19 DPRD Sidoarjo, Choirul Hidayat mengatakan bahwa Panja akan melakukan koordinasi dengan gugus tugas berkenaan dengan evaluasi PSBB tahap pertama di Sidoarjo.
“Besok kami atur jadwal di internal panja untuk mengadakan koordinasi lebih lanjut dengan gugus tugas berkenaan dengan evaluasi PSBB tahap pertama,” katanya kepada sidoarjonews.id, Minggu (10/5).
Politisi dari Fraksi PDIP itu meyebut banyak yang harus dievaluasi khususnya berkenaan dengan Perbup 32/2020. Hal itu dinilai penting untuk menekan angka sebaran Covid-19.
“Syukur-syukur dilakukan peninjauan kembali khususnya pasal 11 dari Perbup No. 32 Tahun 2020,” ucapnya.
Choirul Hidayat menyatakan bahwa demi menekan angka sebaran, seharusnya ada perlakuan khusus bagi daerah atau desa yang angka pasien positifnya terbilang tinggi. Tidak hanya itu, peranan dari relawan di tingkat desa juga penting sebagai langkah edukasi untuk penyadaran masyarakat.
“Relawan dan tokoh masyarakat di desa juga harus ikut andil dalam mengampanyekan kegiatan sesuai SOP kesehatan. Tanpa ada kesadaran dari masyarakat, hampir mustahil untuk menekan angka sebarannya,” ujarnya.
Senada dengan ketuanya, Wakil Ketua Panja DPRD Sidoarjo, Dhamroni Chudlori juga berpendapat bahwa perlu adanya evaluasi secara menyeluruh terkair penerapan PSBB tahap pertama. Menurutnya, perlu adanya tindakan yang lebih tegas dan terukur bagi pelanggar PSBB yang terbukti melanggar ketentuan.
“Eman (sayang) anggaran yang akan dikeluarkan bila tidak ada dampak yang signifikan terkait kebijakan yang diterapkan. Tidak hanya itu, peran masyarakat menjadi hal yang sangat menentukan dalam penanggulangan Covid ini, tanpa itu rasanya akan sia-sia,” katanya. (Dimas)