WARU, SIDOARJONEWS.id – Jumlah hunian yang terus meningkat dan kondisi bangunan yang terbatas, membuat Kantor Wilayah Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kanwil Kumham) Jatim mengusulkan penataan ulang kompleks Rutan Kelas I Surabaya di Medaeng. Rencananya, Rutan seluas 1,5 hektare itu akan diperluas hingga 2,2 hektare.
Perluasan itu akan berdampak pada penataan ulang rumah dinas pejabat yang berada di sisi utara rutan. Baik rumah dinas Karutan maupun rumah dinas Kadiv Pemasyarakatan.
“Posisi rumah dinas rencananya akan digeser ke depan (sisi barat) rutan,” ujar Kepala rutan Medaeng Wahyu Hendrajati, Kamis, (15/4/2021).
Di hadapan Kakanwil Kumham Jatim Krismono, Hendrajati memaparkan rencana pihaknya melakukan penataan ulang kompleks rutan. Dalam kegiatan yang digelar di Ruang Rapat Law and Human Rights Centre itu, dihadiri pula Kadiv Pemasyarakatan Hanibal, Kadiv Administrasi Indah Rahayuningsih dan para pejabat administrasi.
Hendrajati menerangkan ada tiga hal mendasar kenapa Rutan Medaeng perlu perluasan lahan dan bangunan. Kondisi overcrowded yang terjadi dapat meningkatkan resiko gangguan keamanan. Sejak tahun 2012, rutan yang berkapasitas ‘hanya’ 504 orang itu selalu mengalami over kapasitas di atas 300%.
Bahkan pada 2019, Rutan Medaeng pernah diisi hingga 2.855 orang atau over kapasitas mencapai 566%. Hingga, 13 April 2021, jumlah penghuni di Rutan Medaeng mencapai 1935 orang.
“Ini angka yang sangat tinggi, sehingga pelayanan kami kurang optimal,” urainya.
Padahal pihaknya juga ingin memberikan layanan yang prima kepada WBP. “Dan yang paling utama menurut kami adalah karena Rutan Medaeng harus menjadi rutan yang ramah HAM dan memanusiakan manusia,” tuturnya.
Selain overcrowded, ternyata Rutan Medaeng juga terdampak banjir, terutama saat musim hujan. Sehingga bila malam hari, sebagian besar bangunan terendam air. WBP-pun tidak bisa tidur karena harus menunggu air surut.
Untuk mengurangi tingkat stres penghuni, lanjut Hendrajati, pihaknya menggiatkan kontrol keliling secara rutin dan menggunakan pendekatan persuasif.
“Kami selalu menekankan kepada jajaran untuk menjaga dan mengedepankan etika kesopanan kepada seluruh WBP,” terangnya.
Menanggapi hal tersebut, Kakanwil menyambut baik adanya proses penataan ulang Rutan Medaeng. Menurutnya, rencana ini memang harus diperjuangkan bersama karena kondisi sudah cukup mendesak. Agar rencana ini berjalan dengan maksimal.
Kakanwil menegaskan akan mensupport karutan untuk terus berkoordinasi secara intensif dengan para pihak terkait. Khususnya kepada Direktorat Jenderal Pemasyarakatan.
Kakanwil juga memberi masukan agar Lokasi Rutan Medaeng nantinya bisa menghadap utara dan tidak lebih rendah dari jalan raya.
“Minimal sejajar dengan jalan raya. Untuk itu kami harap seluruh pihak tetap bersemangat dan kerja cepat sehingga dapat terealisasi apa yang sudah direncanakan,” tandasnya. (Syaikhul)