KOTA, SIDOARJONEWS.id – Masa kampanye dalam tahapan Pilkada Sidoarjo 2020 akan berakhir dalam lima hari kedepan.
Sisa waktu yang ada, tidak disia-siakan begitu saja oleh Calon Bupati bernomor urut 1, Bambang Haryo Soekartono.
Pria yang akrab disapa BHS tersebut menggelar dialog bersama segenap para pemuda Sidoarjo, Senin (30/11/2020).
Tema yang dia usung dalam diskusi tersebut ialah tentang milenial peduli lingkungan. Dalam acara tersebut, BHS tidak hanya memaparkan programnya saja, akan tetapi dia juga mengajak para pemuda tersebut berdialog untuk menyerap apa yang menjadi keinginan para pemuda di Sidoarjo.
Rizal, salah seorang peserta diskusi yang berasal dari Kecamatan Porong sempat menanyakan dalam diskusi tersebut terkait program dan komitmen BHS menyikapi permasalahan lumpur lapindo di sana.
Dia mengaku sebagai warga terdampak yang tidak menyetujui usulan pemerintah untuk menjadikan area tersebut sebagai destinasi wisata.
Belum lagi menurutnya permasalahan air bersih di daerahnya tersebut. Menurutnya air disana sekarang kondisinya sudah jauh berubah. Keruh dan tidak layak digunakan.
“Jangankan untuk minum, mandi saja tidak layak. Belum lagi permasalahan sampah di beberapa titik yang jadi tempat buang sampah sembarangan,” katanya dalam diskusi tersebut.
Disisi lain, Septa Resistor, ketua dari Psycho Nature Indonesia yang juga merupakan elemen pemuda dalam pertemuan tersebut menyatakan, memang sudah sedari awal BHS menyampaikan programnya terkait lingkungan. Baginya program-program tersebut sudah spesifik.
“Saya harap pak BHS bisa mengikat komitmennya dalam hal penanganan lingkungan ini,” ucapnya.
Di lain pihak, Ebi yang merupakan perwakilan dari salah satu mahasiswa dalam pertemuan tersebut mengaku telah mengetahui 12 program dari BHS. Baginya program-program tersebut luar biasa.
Dia menginginkan permasalahan lingkungan di Sidoarjo menjadi program prioritas dari BHS. Tidak hanya gebyar di momen Pilkada saja, akan tetapi hingga saat terpilih menjadi Bupati Sidoarjo nanti.
“Dan tentunya, saya juga akan menyampaikan pada keluarga serta teman-teman saya agar tidak salah pilih dalam Pilkada Sidoarjo ini,” tuturnya.
Sementara itu, BHS mengaku bangga dan sangat terkesan dengan antusiasme dan semangat dari para pemuda yang hadir dalam pertemuan tersebut. Dia sangat mengapresiasi betul kepedulian para pemuda tersebut terhadap kondisi lingkungan di Sidoarjo.
“Seperti halnya terkait lumpur tadi, apa yang jadi pandangan mereka terkait ketidaksetujuan untuk dijadilan objek wisata sama dengan kami. Kami sedari awal sudah tidak menginginkan hal tersebut karena masih berstatus daerah bencana dan semburan masih terjadi,” katanya.
Dia mengatakan, seharusnya pemerintah kabupaten bisa menyiapkan pengamanan dengan melibatkan beberapa instansi terkait layaknya Basarnas dan BNPB. Sebab kawasan tersebut merupakan wewenang pemerintah pusat.
“Sejauh ini memang masih aman. Tapi tetap harus ada kewaspadaan sebagai bentuk antisipasi. Disana juga harusnya ada mitigasi bencana, evakuasi plan, juga early warning system,” ujarnya.
Terkait permasalahan sampah yang memang menjadi permasalahan klasik di Sidoarjo, BHS mengaku pihaknya sudah memiliki berbagai macam program untuk menyelesaikannya.
Dia menyebutkan mulai dari pembuatan Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) di masing-masing kecamatan, penguatan teknolow TPA, hingga meningkatkan kesadaran warga agar tidak terus-terusan membuang sampah sembarangan.
“Dan jangan salah, sampah ini juga kita manfaatkan. Caranya ialah dengan mengolah sampah tersebut dengan konsep yang bagus,” ucapnya.
Tidak berhenti disitu, BHS juga sempat memaparkan terkait programnya penanganan sungai, pantai, laut, mangrove, dan sebagainya sebagai upaya pelestarian lingkungan. Menurutnya, seluruh aspek yang berkaitan dengan lingkungan sudah seharusnya dijaga agar tetap lestari.
“Masalah lingkungan ini memang sangat luas, tidak terbatas hanya darat saja, air saja atau udara. Semuanya harus menjadi perhatian agar alam lingkungan kita bisa tetap lestari,” pungkasnya. (Dimas)