KOTA, SIDOARJONEWS.id – Tingkat okupansi hotel dalam masa pandemi covid-19 merosot tajam. Terlebih dalam masa PSBB di mana segala kegiatan masyarakat dibatasi.
Seperti halnya yang terjadi pada Hotel Premier Place di Jl. Raya Juanda.
Marketing Komunikasi Hotel Premier Place Juanda, Sheilla Ardilla mengatakan dalam masa pandemi, okupansi di hotel tersebut menurun sangat drastis.
“Sebelum masa pandemi bisa hingga 80-90 persen. Tapi di masa pandemi, bisa hanya 4-5 kamar perhari. Parah lagi di bulan Mei,” katanya, Senin (22/6/2020).
Saat ini, Surabaya raya, khususnya di Sidoarjo sendiri, PSBB sudah tidak diperpanjang. Wilayah Kabupaten Sidoarjo saat ini tengah berada dalam masa transisi menuju New Normal.
Dengan adanya masa transisi tersebut, Sheilla berharap bisa kembali mendongkrak okupansi dari hotel tersebut. Dirinya menyebutkan, berbagai penyesuaian ia lakukan dalam masa transisi ini.
Mulai dari penerapan protokol kesehatan ketat bagi pengunjung hingga diskon potongan harga pada pengunjung.
“Potongan harga mencapai 10 – 30 persen. Kami tangkap daya beli masyarakat belum stabil, jadi kami harus adaptif,” ucapnya.
Sementara itu, Manager Hotel Cahaya 3, Johanes Budi Sulis juga menyatakan bahwa pandemi Covid-19 sangat berdampak pada usahanya. Okupansi hotel dalam masa pandemi menurun tajam hingga tersisa di kisaran angka 5-15 persen.
Namun untuk saat ini menurutnya kondisinya sudah lebih baik. Sebab masa PSBB sudah tidak diperpanjang dan beralih dalam masa transisi new normal. Oleh karena itu, ia optimistis di masa transisi saat ini, okupansi hotel bisa kembali menggeliat naik.
“Saat ini, hunian kami bisa mencapai angka 50 hingga 55 persen dibanding sebelumnya (masa PSBB),” ujarnya. (Dimas)