PORONG, SIDOARJONEWS.id – Lembaga Pemasyarakatan Kelas IA Porong Sidoarjo terus berupaya mencegah adanya penyelundupan narkotika dan alat komunikasi ke dalam lapas. Namun, para Narapidana terus mencari celah petugas agar bisa memasukkan barang-barang yang dilarang masuk ke dalam lapas.
Hal itu diungkapkan Kepala Lembaga Pemasayarakatan Porong, Gun Gun Gunawan menyikapi ditemukannya napi yang sebarkan hoax soal kematian tentara karena vaksin covid-19. Kasusnya kini sudah ditangani Satreskrim Polres Gresik.
“Kasusnya sudah ditangani polisi. Kemarin polisi sudah melakukan pemeriksaan terhadap terpidana,” jelas Gun Gun Gunawan, Kamis, (21/1/2021).
Lebih lanjut dia menerangkan, napi Tri Setyo merupakan terpidana kasus pembunuhan dan mendekam di lapas Porong sejak 2019 lalu. Dia diketahui menggunakan alat komunikasi smartphone untuk menyebar berita bohong alias hoax.
Selama ini, pihak lapas selalu menjalankan razia rutin setiap dua minggu sekali ke masing-masing blok. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi adanya barang terlarang yang masuk ke dalam lapas. Seperti narkotika, handphone maupun alat-alat berbahaya.
“Kami rutin melakukan itu, bahkan jika ada yang ketahuan barang kami sita, dan napi bakal dikenakan sanksi,” katanya.
Namun kenyataannya, para napi tak henti-hentinya menggunakan berbagai macam cara untuk menyelundupkan barang terlarang. Baik narkotika maupun handphone.
“Kami juga sering menggagalkan penyelundupan itu. Ada yang memasukkan ke dalam makanan, ada juga yang memasukkan ke dalam botol minuman, dan banyak lagi,” terangnya.
Bahkan, ada juga yang menggunakan cara dilempar di balik dinding tembok lapas. Di akui, lapas Porong merupakan bangunan lama dimana dinding pembatas tidak begitu tinggi.
“Pernah itu, saya temukan mereka menggunakan cara tersebut. Dan barang-barang nya kemudian kami sita,” tambahnya.
Disisi lain, pihaknya masih menelusuri lebih lanjut terkait keterlibatan oknum petugas yang bekerjasama dengan napi dalam memasukkan barang-barabg terlarang ke dalam lapas.
“Masih kami selidiki lagi, apakah memang ada keterlibatan oknum, sehingga barang-barang tersebut bisa masuk kedalam,” tegasnya.(hadi)