SEDATI, SIDOARJONEWS.id — Demi memenuhi kebutuhan konten media sosial, dua kelompok pelajar terlibat bentrok dengan menggunakan sarung sebagai senjatanya.
Insiden ini terjadi di Jalan Raya Pulungan, Sedati pada hari, Senin, (11/04/2022) dini hari lalu. Mirisnya, selain dilakukan di bulan Ramadan, pelajar yang terlibat dalam peristiwa perang sarung itu masih tergolong anak di bawah umur.
Dari informasi yang dihimpun, mereka terbagi menjadi kelompok Timur dan Barat. Kedua kelompok itu beranggotakan dari warga Desa Cemandi, Buncitan, Kalanganyar, Kwangsan, Pepe, Ketajen, Wedi, Tumapel, Pabean, Sedati Gede, dan Pulungan.
Kanit Reskrim Polsek Sedati Ipda Bambang Santosa mengungkapkan, peristiwa itu terjadi tepatnya di depan sebuah minimarket dekat Perum Candra Mas. Sedikitnya, ada 50 anak yang terlibat dalam insiden yang terjadi pada hari Senin dini hari itu.
“Tidak ada dendam atau permasalahan awal. Ajakan untuk perang sarung itu juga dilakukan secara langsung bertemu di warkop. Ada juga yang diundang melalui medsos. Pada saat kejadian, dua kelompok ini memang sempat menutup jalan raya dan membuat warga resah,” kata Bambang, Rabu (13/4/2022).
Bambang melanjutkan, warga yang resah kemudian melaporkan peristiwa itu ke petugas kepolisian di Polsek Sedati. Dari hasil penyelidikan kepolisian, peristiwa perang sarung itu juga sempat diabadikan melalui rekaman handphone yang kemudian akan dijadikan konten di platform media sosial TikTok.
“Kedua kelompok menganggap kalau melakukan perang sarung tersebut adalah sesuatu yang seru, sehingga banyak yang ikut-ikutan. Ada yang merekam dan ngefoto peristiwa itu yang kemungkinan dijadikan konten TikTok dan lain sebagainya,” pungkasnya. (Dimas)