KOTA, SIDOARJONEWS.id — Keluarga dengan resiko stunting di Sidoarjo mendapatkan bantuan ayam dan telur, Selasa, (08/08/2023).
Bantuan tersebut dibagikan di beberapa kantor kecamatan. Salah duanya di Kantor Kecamatan Wonoayu dan Tulangan.
Sayang bantuan yang diharapkan untuk mengatasi anak-anak stunting (gagal tumbuh) menimbulkan kehebohan. Sebab, telur yang dibungkus kemasan plastik berisi 10 butir itu sudah berjamur atau ada bercak putih.
Di kemasan tersebut, juga ditulis tanggal 30 Juli 2023. Walhasil, warga yang mendapat bantuan tersebut tidak berani mengkonsumsi.
Telur bantuan yang diduga kadaluarsa ditemukan di daerah Kecamatan Wonoayu dan Tulangan Kabupaten Sidoarjo.
“Sistem pemberian bantuan ini patut di evaluasi. Harusnya sebelum dibagikan ke masyarakat dicek terlebih dahulu,” kata Dhamroni Chudlori anggota DPRD Sidoarjo asal Tulangan itu.
Dari informasi yang dihimpun, bantuan pangan tersebut berasal dari pemerintah pusat. Sebab, Dinas Sosial (Dinsos) Sidoarjo tidak pernah memberikan bantuan untuk anak stunting.
Dhamroni meminta, telur-telur yang terlihat bernoda putih yang sudah terlanjur dibagikan untuk ditarik kembali dan diganti dengan yang baru.
“Daripada terjadi apa-apa dengan anak-anak, lebih baik diganti yang masih bagus,” ucap Legislator PKB itu.
Di Desa Sawocangkring, Kecamatan Wonoayu, ditemukan hal yang sama.
Menurut Ketua BUMDes Sawocangkring M. Tanreha, petugas pembagi telur sudah tahu sebelum pembagian ada telur yang di kemasannya tertulis tanggal 30 Juli 2023.
Akhirnya, telur tersebut tetap dibagikan kepada keluarga yang punya anak stunting atau yang rawan stunting.
”Sampai sekarang (Selasa sore) tidak ada keluhan. Tidak ada masalah,” ungkapnya.
Dikonfirmasi secara terpisah, Ketua Komisi D DPRD Sidoarjo, Abdillah Nasih, mengatakan kondisi seperti ini hendaknya bisa diantisipasi oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait. Lebih-lebih yang terlibat sebagai leading sektor pencegahan dan penanganan stunting. Mulai dari Dinkes, DP3AKB maupun dinas sosial.
”Memang bantuan dari pusat. Tapi, alangkah baiknya dinas terkait itu mengecek bantuan sebelum dibagikan,” ujarnya.
Hal senada juga disampaikan, Sekretaris Komisi D, Bangun Winarso, ia mengingatkan bahwa setiap ada pembagian bantuan dinas terkait harusnya mengawasi.
Sebab, kasus di daerah lain, bukan di Sidoarjo, ada juga bantuan untuk penanganan stunting dari pusat.
Daging ayam dan telur dikirim dari luar daerah. Kondisi ayam sudah berubah. Tidak segar lagi. ”Dinas mestinya ikut mengawasi,” pungkasnya. (ipung)