KOTA, SIDOARJONEWS.id – Menghadapi masa transisi kenormalan baru (new normal) Polresta Sidoarjo menekankan warganya untuk mengutamakan kedisiplinan dalam menjalankan protokol kesehatan.
Demikian diutarakan Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol Sumardji saat ditemui tim sidoarjonews.id di Mapolresta Sidoarjo, Rabu, (10/6/2020).
“Dengan mentaati protokol kesehatan secara disiplin, bukan hal sulit untuk memutus mata rantai penyebaran covid-19,” terang Kapolresta.
Mantan PS Wadir Polairud Polda Metro Jaya ini meminta masyarakat jangan menjadikan euforia masa transisi new normal untuk melanggar aturan. Jika hal tersebut dilanggar, tambahnya, pasti akan meningkatkan penyebaran covid-19.
Katanya lagi, Polresta Sidoarjo telah menerapkan sejumlah program selama masa transisi new normal. Program tersebut adalah adanya Kampung Tangguh.
Hal ini untuk menekan rasa euforia sebagian masyarakat yang selama ini merasa tertekan berada di dalam rumah selama masa pandemi. Di dalam Kampung Tangguh, ada check point yang berfungsi selama 24 jam.
“Dengan memperkuat Kampung Tangguh. Masyarakat akan diberikan edukasi sekaligus memberikan sanksi bagi yang melanggar,” ujar pria asal Nganjuk itu.
Di Kampung Tangguh, tambah dia lagi, Kepala Desa diberi kewenangan untuk melakukan penindakan bagi warga yang tidak taat protokol kesehatan. Sanksi itu adalah dengan menahan KTP dan memberikan surat bukti pelanggaran.
“Pengambilan KTP disesuaikan dengan masa transisi, 14 hari,” cetusnya.
Di Kabupaten Sidoarjo sebanyak 72 Kampung Tangguh sudah berdiri tegak dan lengkap. Hampir seluruh desa yang ada di Sidoarjo meminta untuk dijadikan sebagai Kampung Tangguh.
“Dulu, Kampung Tangguh diprioritaskan kepada wilayah yang berzona merah. Namun, saat ini wilayah yang memiliki zona hijau pun menghendaki dijadikan Kampung Tangguh,” beber polisi dengan pangkat tiga melati dipundak itu.
Kapolresta meyakini, di 349 desa yang ada di Kabupaten Sidoarjo tidak lama akan berdiri Kampung Tangguh. Menurutnya, saat ini, Kampung Tangguh adalah satu-satunya jalan atau solusi untuk mengatasi masalah penyebaran virus mematikan tersebut.
“Sudah terbukti. Apa yang menjadi persoalan langsung ada solusinya. Contoh, jika ada masyarakat yang kesulitan pangan, dengan adanya Kampung Tangguh langsung bisa terjawab disana,” paparnya.
Tak hanya menjawab solusi masalah virus Covid saja, Kapolresta mengaku dengan adanya Kampung Tangguh, tingkat gotong-royong masyarakat jadi luar biasa.
“Masak bersama-sama dengan adanya dapur umum desa. Kemudian dibagikan. Bahkan, banyak Ibu-ibu PKK masak dan bergiliran membagikan minuman kopi disaat Bapak-bapak-nya jaga di check point Kampung Tangguh. Semua itu dilakukan tanpa paksaan,” tambah dia.
Tingkat kriminalitas juga jauh menurun ketika Kampung Tangguh mulai didirikan di desa. Keamanan dan ketertiban masyarakat semakin jauh lebih baik.
“Pelaku kejahatan pasti akan mengurungkan niatnya ketika kampungnya dijaga setiap hari,” pungkasnya.(ardian)