GRESIK, SIDOARJONEWS.id – Perkembangan ekonomi syariah yang menjanjikan dan tengah dijadikan fokus oleh pemerintah membuat banyak perguruan tinggi berlomba-lomba mencetak lulusan terbaik untuk mengisi sektor tersebut.
Termasuk Universitas Internasional Semen Indonesia (UISI). Melalui Departemen Ekonomi Syariah, kampus yang dibangun di bekas gudang batu bara PT. Semen Indonesia, Gresik, ini berupaya melahirkan SDM-SDM berkualitas guna mengisi dan menggerakkan ekosistem ekonomi syariah baik di level nasional maupun internasional.
Program Studi Ekonomi Syariah di UISI ini semakin dilirik oleh para lulusan SMA sederajat sebagai pijakan awal guna mempersiapkan masa depan karirnya.
Sebab, selain memiliki pengajar lulusan dari berbagai universitas ternama di Indonesia, Prodi Ekonomi Syariah UISI juga memiliki beberapa fasilitas pendukung pengembangan keahlian para mahasiswanya.
“Kami memiliki Galeri Investasi, dimana mahasiswa bisa mengenal lebih jauh bahkan mempraktekkan transaksi jual beli saham secara real. Kemudian Laboratorium Bisnis yang bekerja sama dengan beberapa perusahaan, salah satunya ternaknesia,” jelas Ahmad Hudaifah, Kepala Departemen Ekonomi Syariah UISI, Kamis (9/9).
Hudaifah melanjutkan, pihaknya juga memiliki Laboratorium Ziswaf yang bekerja sama dengan Al Azhar Jatim, dimana mahasiswa bisa mempraktekkan langsung mulai dari merencanakan program, fundraising, menyalurkan, hingga melaporkan. Lalu Laboratorium Bank Syariah yang juga bekerja sama dengan beberapa partner, salah satunya Bank Syariah Indonesia. Ada juga Laboratorium Microfinance atau BMT, dan Laboratorium Simulasi Bisnis.
“Para mahasiswa juga berkesempatan magang di beberapa BUMN yang telah bekerja sama dengan kami. Bahkan kami juga ada sertifikasi perencana keuangan AWP yang bisa diikuti oleh para mahasiswa,” imbuhnya.
Menariknya, para mahasiswa di sini tidak perlu khawatir membagi waktu antara kuliah di kelas dengan aktifitas magang di perusahaan. Sebab, UISI telah menerapkan sistem Merdeka Belajar – Kampus Merdeka yang merupakan arahan dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan RI.
Melalui program tersebut, mahasiswa memiliki kebebasan memilih bentuk pembelajaran selama tiga semester di luar program studi. Mulai dari pertukaran pelajar, magang atau praktek kerja, asistensi mengajar di satuan pendidikan, penelitian, proyek kemanusiaan, kegiatan wirausaha, proyek independen, atau KKN Tematik. Semua akan dikonversikan menjadi SKS yang ditempuh mahasiswa.
“Karena itu, banyak mahasiswa kami yang sudah memiliki usaha sendiri sebelum lulus,” ujar dosen yang pernah menerima penghargaan Best Paper Award di 4th ASEAN International Conference on Islamic Finance (4th ACIF), Malaysia ini.
Program ini mendorong para mahasiswa Ekonomi Syariah UISI untuk berlomba-lomba berkarya. Arini salah satunya. Ia bersama beberapa rekannya menciptakan Game Edukasi Pembelajaran Ekonomi Syariah (Gampinos) yang berhasil mendapat pendanaan PKM (Pekan Kreatifitas Mahasiswa) Kementrian Pendidikan, kebudayaan, Riset dan Teknologi.
“Melalui Gampinos ini, kami ingin memberikan sarana edukasi ekonomi syariah kepada generasi muda. Sebab, selama ini masih banyak anak-anak muda yang belum mengetahui apa itu ekonomi syariah,” ujarnya.
Begitu pula dengan Sufi, alumnus Ekonomi Syariah UISI ini mengaku telah memiliki usaha sendiri semasa berkuliah. Atmosfer pembelajaran serta dukungan dari civitas akademika Ekonomi Syariah UISI membuatnya berani melangkah lebih jauh.
“Saya memiliki dua bidang usaha. Keduanya saya rintis sebelum lulus kuliah. Saya bersyukur berkuliah di Ekonomi Syariah UISI. Sebab, semua ilmu, kesempatan praktek di laboratorium dan perusahaan selama berkuliah di sini menjadi bekal yang berharga dalam merintis usaha,” ujarnya.
Perumpamaan “Kawah Candradimuka” sangat melekat pada Departemen Ekonomi Syariah UISI ini. Bukan hanya karena dibangun di bekas gudang batu bara, namun seluruh sistem pembelajaran dan pengembangan keahlian yang dimilikinya benar-benar mampu menempa mahasiswa menjadi penggerak di sektor ekonomi syariah negeri ini. (Affendra F)