TANGGULANGIN, SIDOARJONEWS.id — Lontong Kupang menjadi salah satu makanan khas Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.
Berbeda dengan Udang-Bandeng yang masih banyak ditemukan di daerah luar Sidoarjo. Kupang ini hanya ada di Sidoarjo, tepatnya di Desa Balongdowo, Kecamatan Candi.
Perpaduan kuah kaldu dan bumbu ulek membuat citarasa lontong kupang yang manis, gurih, lebih segar dan terasa istimewa.
Berkat kejelian dan kreatifitas Yuliani seorang warga di Desa Kludan, Kecamatan Tanggulangin, membuat olahan kupang menjadi toping peyek dan rengginang.
“Supaya bisa dijadikan cemilan dan oleh-oleh khas Sidoarjo. Sangat pantas dijadikan makanan ‘signature’ Sidoarjo,” ungkap Yuliani saat ditemui, Sabtu (22/07/2023).
Awalnya, Yuliani yang merupakan seorang ibu rumah tangga ini, membangun usaha peyek dan rengginang dengan toping Kupang ini pada tahun 2017 silam.
Sebagai warga yang lahir dan besar di Sidoarjo, ia mengaku sedikit terusik jika yang dikenal masyarakat hanya udang dan ikan bandeng.
Dia kemudian membuat trobosan dengan menjadikan kupang sebagai toping rengginang dan peyek. Tujuannya agar bisa buat oleh-oleh dan cemilan. Dan ini bisa tahan lama dan tidak mudah basi.
“Kalau udang dan bandeng di mana-mana ada. Namun, kalau kupang, hanya ada di Sidoarjo. Nelayannya hanya di Desa Balongdowo,” tegasnya.
Baginya, membuat adonan peyek kupang berbeda dengan adonan peyek lainnya. Campuran air dalam adonan harus pas untuk menghasilkan peyek kupang yang gurih dan kriuk.
Dalam proses pembuatannya, Yuliani memastikan kupang yang akan dijadikan toping harus dicuci sampai benar-benar bersih.
Usai dicuci, kupang tersebut kemudian di disangrai hingga kering. Ini untuk mengurangi kadar air dan bau amisnya.
“Setelah dimasukkan dalam adonan, kupang harus segera digoreng. Bila tidak, kadar airnya akan keluar, ini berefek mengurangi gurihnya peyek,” terangnya.
Peyek buatan Yuliani ini benar benar gurih. Kupang-nya sangat terasa. Begitu juga dengan produk rengginang yang ia buat.
Yuliani menjual peyek dan rengginang kupang miliknya seharga Rp 15 ribu per kemasan plastik. Sementara itu, untuk rengginang siap goreng, dengan berat 1 kg, dibanderol harga Rp 80 ribu.
Ia mengaku, saat ini permintaan peyek dan rengginang kupang terus mengalami peningkatan.
“Saat sini saya sedang mempersiapkan kemasan yang lebih menarik agar pasarnya semakin terbuka,” imbuh Yuliani. (ipung)