KRIAN, SIDOARJONEWS.id – Museum Kreweng di desa Terungwetan, kecamatan Krian, kabupaten Sidoarjo, merupakan situs yang dipenuhi tempat yang memamerkan pecahan-pecahan ornamen kuno dari peninggalan situs sejarah kadipaten Terung.
Museum Kreweng sendiri terhitung telah berdiri sejak awal bulan Juni 2020 kemarin.
Agus Mulyono atau yang akrab disapa mbah Mulo, pelopor berdirinya Museum Kreweng menjelaskan, pemakaian kata Kreweng sendiri termotivasi dari temuan-temuan yang berada di lokasi situs bersejarah tersebut yang berupa pecahan ornamen. Kata Kreweng sendiri dalam bahasa jawa berarti pecahan-pecahan barang.
“Kalau di era sekarang kita cari ornamen atau peninggalan sejarah yang masih utuh, itu sulit. Nah kata Kreweng itu diambil dari fragmen atau pecahan ornamen peninggalan sejarah yang kita temukan di sini peninggalan kadipaten Terung,” katanya.
Museum yang biasanya identik dengan ruangan luas nan megah tidak sama sekali tergambarkan dalam museum kreweng ini. Tatanannya masih sangat sederhana, namun sangat elok nan asri untuk dinikmati.
Beralaskan tanah dan beratapkan rindangnya dedaunan dari pohon bambu, museum tersebut sangat cocok bagi siapapun yang ingin mengetahui situs peradaban dari kadipaten Terung tersebut.
Terdapat sekitar 500 pecahan ornamen sejarah peninggalan kadipaten Terung. Pecahan-pecahan tersebut berupa kerajinan tangan tanah liat, keramik, dan batu alu lumpang serta tembikar.
Mbah Mulo menyebutkan, hingga saat ini tidak pernah menarik sepeserpun uang bagi mereka yang ingin berkunjung pada museum kreweng tersebut. Hal itu dikarenakan, adanya museum tersebut sebagai bentuk sarana edukasi bagi masyarakat.
Biasanya, museum tersebut ramai dikunjungi saat weekend. Pengunjungnya pun beragam, dari anak-anak hingga dewasa. Terlebih ketika malam jumat, hal itu dikarenakan lokasi museum tersebut bersebelahan dengan punden.
“Dari harapannya sendiri, museum yang juga bagian dari gagasan Warga setempat ini, dari serpihan-serpihan ornamen peninggalan zaman kadipaten terung bisa mengangkat fakta dan situs sejarah yang ada,” kata pria paruh baya tersebut. (Dimas)