KOTA, SIDOARJONEWS.id — Sejak pertengahan tahun lalu, perpustakaan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) tampil dengan “wajah baru” setelah merampungkan renovasi desain tatanan muka gedungnya. Beberapa ornamen tambahan membuat bangunan berlantai tiga tersebut kini terlihat lebih fresh.
Kepala perpustakaan Umsida, Ainur Rochmania menyebutkan, renovasi ini salah satu langkah mengubah tatanan perpustakaan Umsida. Selain itu, renovasi desain gedung ini juga bertujuan untuk menciptakan ikon yang menarik.
“Harapannya, jumlah kunjungan ke perpustakaan akan meningkat. Baik kunjungan dari mahasiswa, dosen, atau warga sekitar kampus dengan tujuan akademik,” ujar Ainur, beberapa waktu lalu.
Pascarenovasi, desain tatanan perpustakaan Umsida mengalami beberapa perubahan. Kehadiran tatanan rak buku yang tersusun sangat vertikal dan diagonal serta kehadiran e-book menjadi perbedaan yang paling mencolok.
Selain tatanan rak buku dan e-book, tampak di sisi tengah bertulisan lambang ‘Umsida’. Yang paling menarik, di lantai tiga ada tempat untuk pertemuan para dosen. Tulisan ‘Perpustakaan’ di bagian depan lantai satu juga tampak mengukuhkan fungsi bangunan tersebut.
Selain itu demi terlihat lebih segar, perpustakaan juga dicat ulang dengan didominasi warna coklat muda dan biru putih. Warna-warna tersebut diatur sedemikian rupa sehingga menciptakan kesan modern.
Untuk desain, Ainur menyebut dibuat oleh pimpinan dan ketua perpustakaan Umsida berkerja sama dengan Bank Indonesia (BI Corner) untuk kolaborasi konsep. Termasuk saran dan masukan dari mahasiswa, dosen, dan pihak dari warga sekitar kampus. “Kolaborasi, saran dan masukan perlu dilakukan untuk meningkatkan kualitas setiap elemen di kampus Umsida,” sambung dia.
Masih terkait dengan e-book, perpustakaan Umsida kini berproses memaksimalkan buku yang ada di perpustakaan untuk dimasukan ke dalam e-book. Dari buku, majalah, referensi skripsi, dan referensi lainnya.
“Hal ini akan sangat memudahkan untuk mencari buku tanpa ke perpustakaan. Kini hanya melalui aplikasi myUMSIDA (e-library). Selain itu, fasilitas-fasilitas baru yang ada di perpustakaan seperti komputer, kantin, dan tempat yang nyaman,” jelas Ainur.
Sebagai informasi, eksekusi pelaksanaan renovasi perpustakaan tersebut di bulan Januari sebelum adanya pandemi covid-19. Hal ini agar perpustakaan menghindari keramaian pembaca dari mahasiswa, dan memakan waktu selama 6 bulan yang selesai renovasi pada tanggal 22 Juni 2020.
“Untuk sementara ini, perpustakaan belum bisa dikunjungi. Karena belum adanya rekomendasi dari pihak kampus. Rencananya akan dibuka ketika perkuliahan dimulai di kelas tetapi dengan protokol kesehatan yang ketat seperti menggunakan masker, cuci tangan, serta jaga jarak,” ujar Ainur Rochmania.
Ainur berharap, perubahan wajah tatanan perpustakaan Umsida ini dapat menambahkan nuansa baru bagi pengunjung perpustakaan Umsida. Serta berproses dalam melakukan sistem aplikasi digital link seperti membuat aplikasi sistem e-skripsi online yang bisa diakses di mana pun dan kapan pun berada.
“Dengan begitu, perpustakaan dapat meningkatkan fungsinya sebagai pusat pembelajaran serta laboratorium pengetahuan bagi masyarakat, terutama bagi warga Umsida,” pungkas Ainur. (Farid Ardiansyah)