LISBON, SIDOARJONEWS.id — Penampilan hebat Atalanta di Liga Champions musim 2019/20 ini berakhir tragis. Menghadapi Paris Saint-Germain (PSG) di perempat final yang digelar di Lisbon, Portugal, Kamis (13/8) dini hari tadi, mimpi Atalanta untuk lolos ke semifinal, ambyar hanya dalam tiga menit.
Atalanta yang merupakan tim kejutan dan baru kali ini tampil di Liga Champions, sempat unggul di menit ke-26 lewat gol Mario Pasalic. Skor 1-0 bertahan hingga menit ke-89.
Hingga, di menit ke-90, PSG yang menang pengalaman menghadapi situasi menegangkan, bisa menyamakan skor setelah umpan sodoran Neymar, diteruskan Marquinhos yang tidak terkawal dengan sontekan pelan. Skor pun berubah menjadi 1-1.
Tidak berhenti di situ, di menit ke-93, lewat skema serangan yang hampir sama, Kylian Mbappe yang baru dimainkan di menit ke-60, lepas dan mengirim umpan ke ‘mulut gawang’ yang langsung disambar Eric Choupo Moting.
Dua gol telat hanya dalam tiga menit itupun mengubur mimpi Atalanta lolos ke semifinal. Kisah dongeng mereka di Liga Champions akhirnya berakhir hanya dalam tiga menit.
Pelatih Atalanta, Gian Piero Gasperini kepada Football Italia, mengaku sangat kecewa timnya tersingkir dengan cara seperti itu. Gasperini menyebut lebih memilih kebobolan di menit awal saat Neymar berhadapan satu lawan satu dengan kiper Atalanta tapi tendangannya melebar dari gawang, daripada akhirnya kalah dengan cara seperti itu.
“Saya pikir, kemasukan gol di menit awal mungkin lebih baik daripada di masa tambahan waktu, ini sungguh menyakitkan” ujar Gasperini dikutip dari football-italia.net.
Tersingkirnya Atalanta membuat Italia tidak punya wakil di semifinal. Tim Italia lagi-lagi tidak mampu juara di kompetisi ini. Kali terakhir tim Italia bisa juara terjadi pada 2010 silam lewat Inter Milan.
Sementara PSG lolos ke semifinal. Neymar dkk akan bertemu pemenang laga perempat final antara Atletico Madrid dan RB Leipzig yang baru dimainkan Jumat (14/8) dini hari nanti.
Sebagai informasi, imbas dari pandemi Covid-19 yang belum usai, UEFA memutuskan menggelar babak perempat final dan semifinal Liga Champions musim ini dengan format baru.
Semua pertandingan perempat final hingga final, digelar di satu negara. Yakni di Portugal. Serta, tidak ada lagi pertandingan tandang dan kandang seperti dulu. Laga perempat final dan semifinal hanya digelar sekali. Bila hingga waktu normal berakhir imbang, berlanjut perpanjangan waktu dan adu penalti. (hs)