JUANDA, SIDOARJONEWS.id – Pemerintah resmi mengumumkan perpanjangan hasil negatif Reverse Transcription Polymerace Chain Reaction (RT-PCR) sebagai salah satu syarat perjalanan menggunakan transportasi udara berubah menjadi 3×24 jam.
Sebelumnya, hasil negatif RT PCR ini hanya berlaku 2×24 jam.
Hal itu mendasari Addendum Surat Edaran Ketua Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Nomor 21 Tahun 2021 tentang Ketentuan Perjalanan Orang Dalam Negeri Masa Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) dan Surat Edaran Kementerian Perhubungan Nomor 93 Tahun 2021 tentang Perubahan atas Surat Edaran Menteri Perhubungan Nomor SE 88 Tahun 2021 tentang Petunjuk Pelaksanaan Perjalanan Orang Dalam Negeri Dengan Transportasi Udara Pada Masa Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19), bahwa masa berlaku hasil negatif RT PCR sebagai salah satu syarat perjalanan menggunakan transportasi udara berubah menjadi 3×24 jam dari sebelumnya berlaku hanya 2×24 jam.
“Kami sangat mengapresiasi keputusan pemerintah dalam perpanjangan masa berlaku hasil negatif RT PCR sebagai syarat perjalanan udara. Masa berlaku RT PCR menjadi 3×24 jam telah berlaku sejak Kamis, 28 Oktober 2021 lalu,” ujar General Manager Bandar Udara Internasional Juanda, Sisyani Jaffar, Senin (1/11/2021).
Sisyani menjelaskan bahwa dengan adanya perpanjangan masa berlaku ini, calon penumpang dapat lebih leluasa mengatur hari keberangkatan. Karena mayoritas hasil RT PCR keluar satu hari setelah pengambilan sampel.
“dengan masa berlaku yang lebih lama setidaknya calon penumpang memiliki waktu lebih untuk menentukan jadwal keberangkatannya,” jelasnya.
Dirinya menambahkan bahwa lima hari sejak ditetapkan syarat negatif RT PCR dari dan ke Bandara Juanda, jumlah harian penumpang relatif normal. Terhitung sejak tanggal 24 Oktober hingga tanggal 27 Oktober, Bandara Juanda telah melayani 17 hingga 20 ribu penumpang per hari.
” Angka ini relatif sama dengan periode saat masih dibolehkan antigen sebagai syarat terbang. Jadi tidak ada perubahan jumlah penumpang per hari meski ada perubahan kebijakan,” ungkap Sisyani.
Lebih lengkap Sisyani menyebut jumlah penumpang harian secara berurutan sejak 24 Oktober adalah sejumlah 20.040 penumpang, dan sebanyak 17.051 pada 25 Oktober, 17.291 pada 26 Oktober; 19.890 pada 27 Oktober ; dan 19.356 pada 28 Oktober.
Menurutnya, jumlah penumpang optimis akan stabil hingga menjelang akhir tahun. Hal ini juga tak terlepas dari kebijakan perubahan batas tarif tertinggi pemeriksaan RT-PCR yang dikeluarkan pemerintah melalui Surat Edaran Dirjen Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan nomor : HK.02.02/I/3843/2021 tanggal 27 Oktober 2021.
“Melihat tren trafik saat ini serta dengan adanya perpanjangan masa berlaku RT PCR dan penurunan tarif pemeriksaan RT PCR oleh pemerintah menjadi Rp 275.000,- untuk Pulau Jawa dan Bali, kami memprediksi jumlah penumpang tetap stabil hingga akhir tahun. Kami pun telah melakukan penyesuaian tarif tes PCR tersebut sejak tanggal 28 Oktober 2021 ,” tegasnya.
Sisyani juga mengimbau kepada para calon penumpang penerbangan domestik untuk tiba 3 jam sebelum keberangkatan serta memastikan kembali dokumen persyaratan perjalanan sebelum keberangkatan.
“Patuhi protokol kesehatan yang berlaku serta memastikan kembali persyaratan perjalanan agar tidak terjadi kesalahan,” imbaunya.(hadi)